Generasi Baby Boomers hingga Gen Z : Cracking the Work Love Language

Generasi Baby Boomers hingga Gen Z : Cracking the Work Love Language

Ada sekitar empat generasi yang bekerja di dunia kerja saat ini baby boomer, Generasi X, generasi milenial dan Generasi Z. Melibatkan setiap generasi karyawan bukanlah tugas yang mudah. Dan memang benar bahwa setiap generasi memiliki perbedaan dalam hal keinginan dan motivasi.

Pada kesempatan ini Jakarta Consulting Group mengadakan webinar Engaging Boomers to Gen Z: Cracking The Work Love Language.

Tepatnya pada hari Kamis 21 Maret 2024, dengan Narasumber :

  1. Bapak B. Sigit Suryanto – Corporate Human Resources Director dari Kompas Gramedia Group
  2. Ibu Ida Hidayati – Executive Vice President of Human Capital Management dari PT Kereta Api Indonesia
  3. Bapak Faried Wenazh – Lead Partnership & Engagement dari MAP Retail Academy
Baca :   Bridging the Generation Gap in the Face of the Talent Cliff

Bicara mengenai Work Love Language di dunia kerja. Love Language biasanya identik dengan hubungan antar pasangan. Namun lebih dari itu, love language tidak sebatas hubungan antar pasangan tetapi juga di dalam berbagai hubungan seperti keluarga, sahabat hingga relasi dalam dunia kerja.

Ini dapat ditunjukan tidak hanya hubungan antar karyawan tetapi juga antara atasan dan bawahan. Dalam dunia kerja, bahasa cinta mampu memberikan pengaruh pada performa dan kualitas kerja karyawan. Tak jarang, untuk menumbuhkan rasa saling mencintai dan keakraban karyawan, diadakan acara keakraban.

Narasumber pertama Bapak B. Sigit Suryanto – Corporate Human Resources Director dari Kompas Gramedia Group, menjelaskan bahwa dari total jumlah karyawan di Kompas Gramedia Group ada 19.000 terdiri dari :

  1. Baby Boomers : 1 % lahir 1946 – 1964
  2. Gen X 21% lahir 1965-1980
  3. Millenial 55% lair 1981 – 1996
  4. Gen Z lahir 1997 – 2012
Baca :   The Threat of Gatekeeping

Mayoritas karyawan KG (78%) adalah Gen Y dan Gen Z, dimana perlu di perhatikan khusus dalam pengelolaan emosi, penguatan karakter, penemuan tujuan hidup dan keterhubungan sosial.

Kehadiran Gen-Z membawa perspektif segar di masa kini. Mereka menghadirkan karakteristik yang unik dan inspiratif, salah satunya di lingkungan tempat Gen-Z bekerja. Nilai positif yang Gen-Z miliki juga secara tidak langsung memberikan dampak positif, nilai tambah, dan berkualitas untuk kemajuan sebuah perusahaan.

Love language yang sering dilakukan dalam kehidupan kerja adalah apresiasi. Ungkapan apresiasi (words affirmation) berupa ucapan terima kasih, pujian, feedback dan mengucapkan selamat secara tidak langsung mampu meningkatkan performa dan motivasi mereka.

Terlihat sepele, nyatanya words affirmation berdampak besar bagi para pekerja. Ketika budaya words affirmation ada di tengah-tengah lingkungan kerja, maka akan atmosfer kerja menjadi lebih positif dan baik.

Baca :   Preventing Talent Hoarding: Building Careers or Hindering Growth?

Source : https://www.youtube.com/watch?v=Zq5JVvkmDjY

#family business

#baby boomers

#genx

#geny #genmillenial

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Article