Fenomena Career Cushioning, Pengertian dan Tips Untuk Memulainya

Fenomena Career Cushioning, Pengertian dan Tips Untuk Memulainya

Career cushioning sering kali dimanfaatkan oleh para pekerja yang berencana untuk meningkatkan karier-nya ketika menghadapi ancaman PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal. Career cushioning biasanya dilakukan dengan cara melakukan riset terkait pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan diri.

Apa itu Career Cushioning?

Career cushioning adalah segala sesuatu yang kita lakukan untuk mencegah dampak negatif dari kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba.

Career cushioning merupakan langkah yang perlu disiapkan oleh para pekerja dengan membuat cadangan atau opsi pekerjaan lain. Career cushioning sendiri sangat berguna untuk melindungi karier pekerja dari ancaman mimpi buruk efek resesi maupun kondisi ekonomi yang bisa berubah-ubah sehingga berdampak pada PHK secara tiba-tiba.

Dengan career cushioning, karyawan bisa menyusun plan A, B, C, dan seterusnya sebagai antisipasi saat pekerja menghadapi kondisi di luar kendalinya, semisal kehilangan pekerjaan akibat PHK.

Penyebab Career Cushioning

Informasi Pemutusan Hubungan Kerja atau biasa disebut layoff sangat marak terjadi akhir-akhir ini, beberapa perushaan teknologi ternama seperti GoTo, Ruang Guru dan Ajaib mengumumkan layoff pada November 2022 dua tahun yang lalu,  yang berdampak langsung pada ribuan tenaga kerja.

Apabila ditelaah lebih dalam, perusahaan-perusahaan yang disebut  di atas merupakan startup teknologi yang cukup terkemuka dan menjadi acuan startup lain. Oleh karena itu, tidak mustahil untuk adanya replikasi layoff dan pencabutan semua akses pekerjaan dilakukan oleh startup teknologi lainnya.

Baca :   Managing Gig Workers

Tips Langkah Memulai Career Cushioning

Buat kamu yang tertarik mencoba career cushioning, maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan saat memulainya, yakni:

  1. Upgrade CV

Sebelum memulai melakukan career cushioning, upgrade terlebih dahulu CV (Curriculum Vitae) milikmu. Kalau ada perubahan semisal nomor handphone, maka kamu bisa langsung mengganti nomor handphone lamamu dengan yang baru.

Memperbaharui serta meningkatkan keterampilan adalah memoles CV dan profil Linkedin secara relevan. Hal ini menjadi bagian penting karena visibility akan menentukan keberhasilan anda melakukan career cushioning. Apabila pekerjaan anda merupakan bidang yang memerlukan porfolio tentu sangat disarankan juuga untuk memperbaharuinya, Agar semua hal yang nantinya dilirik perusahaan lain telah terkurasi menjadi hasil pekerjaan anda yang optimal dan terbaharui.

Selain itu, kamu juga bisa menambahkan keterampilan lain yang sekiranya relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Keterampilannya bisa berasal dari assesment yang sebelumnya pernah kamu ikuti.

  • Perbanyak relasi

Malu menjadi salah satu alasan kenapa banyak yang tidak suka membangun relasi dengan orang baru. Padahal, membangun serta memperbanyak relasi sangat berguna untuk menemukan peluang pekerjaan yang mungkin saja sesuai dengan keterampilan yang dimiliki..

Dengan adanya relasi, kamu bisa mendapatkan rekomendasi pekerjaan, dukungan, bahkan ide baru yang nantinya dapat membantu mengembangkan kariermu. Dengan demikian, tentu akan semakin memudahkanmu mencari pekerjaan ketika sampai terkena PHK.

  • Asah keterampilan
Baca :   Breaking the Gen Z Stigma

Kamu perlu mengasah keterampilan yang ada di dalam dirimu. Entah itu, berupa hard skills maupun soft skills. Mengasah keterampilan memudahkanmu dalam melamar pekerjaan karena kebanyakan recruiter biasanya melihat keterampilan yang dimiliki oleh para job seeker-nya.

Bisa saja, ketika recruiter melihat keterampilanmu, mereka langsung tertarik dan memintamu untuk interview. Kalau cocok, tidak menutup kemungkinan kamu akan diterima bekerja di perusahaan tersebut.

Kita semua menjadi saksi banyaknya pekerjaan baru yang tiba-tiba banyak dibutuhkan pada 10-20 tahun terakhir yang mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Maka dari itu, selalui memperbaharui dan meningkatkan keterampilan baik hardskill maupun softskill akan bermanfaat. Dengan memiliki banyak keterampilan, daya saing secara individu akan bertambah untuk berkompetisi secara lebih kompeten.

  • Lakukan di luar jam kantor

Mempersiapkan diri dari ancaman PHK dan lainnya memang penting, tapi kamu harus tahu waktu. Jangan sampai pekerjaan utamamu terganggu hanya karena kamu lebih mengutamakan career cushioning-mu.

Untuk itu, lakukanlah side job kamu ini di luar jam kantor. Selain tidak mengganggu pekerjaan utama, kamu pun bisa lebih leluasa meng-upgrade CV, membangun relasi, dan lainnya tanpa diketahui orang lain.

Poin terakhir yang dapat menjadi pertimbangan adalah melakukan pekerjaan sampingan yang tentunya tidak mengganggu pekerjaan utama dan tidak dilakukan pada saat jam bekerja. Pekerjaan sampingan ini dapat berawal dari hobi maupun hal-hal yang anda kuasai namun tidak memerlukan effort dan waktu yang banyak.

Baca :   Pendekatan Human-Centric dalam Merekrut Karyawan

Selain beberapa hal di atas, kamu juga perlu untuk mengelola keuangan dengan baik. Pilahlah mana kebutuhan atau hanya sekadar keinginan supaya kamu terhindar dari masalah keuangan yang mungkin saja muncul setelah kamu di PHK.

Satu hal yang perlu diingat bahwa career cushioning hanya merupakan “safety net” yang anda persiapkan apabila hal yang tidak diinginkan semua pihak harus tetap dieksekusi. Pada pelaksanaannya, kita semua harus tetap bekerja secara profesional dan melakukan kerja keras yang maksimal pada tempat bekerja sekarang.

Di samping itu, kamu juga diberikan akses dalam bentuk layanan informasi pasar kerja, penilaian diri, konseling, pelatihan kerja yang berbasis kompetensi kerja. Pelatihan kerja ini biasanya dilakukan melalui Lembaga Pelatihan Kerja milik perusahaan, swasta, maupun pemerintah. Dengan pelaksanaannya dilakukan secara luring maupun daring. Semoga bermanfaat 😊

# career cushioning

#tips career cushioning #mengatasi phk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Article