Strategi Ampuh Boost Produktivitas dengan Job Crafting. Job crafting adalah strategi inovatif yang melepaskan diri dari struktur pekerjaan yang kaku, yang dapat menghambat motivasi dan kreativitas. Strategi ini memungkinkan karyawan mendefinisikan ulang peran mereka, menggunakan keahlian dan minat unik mereka untuk merasa lebih memiliki dan bersemangat dengan pekerjaan mereka.
Job crafting adalah upaya untuk meningkatkan motivasi kerja dengan mengubah cara pandang dan kebiasaan terhadap suatu pekerjaan. Caranya mulai dari mengevaluasi tugas dan tanggung jawab, menjalin relasi dengan rekan kerja, dan mencari tahu tujuan bekerja sehingga bisa menghargai pekerjaan itu sendiri.
Ini adalah proses proaktif yang digerakkan oleh karyawan di mana Anda dapat menyesuaikan tugas, hubungan, dan cara Anda memandang pekerjaan agar lebih selaras dengan kekuatan dan nilai-nilai Anda. Dengan merangkul Job Crafting, organisasi dapat meningkatkan produktivitas dan retensi, mengantarkan era baru karyawan yang diberdayakan dan organisasi yang fleksibel.
Apa itu Job Crafting?
Menurut Harvard Business Review, job crafting merupakan salah satu tindakan perubahan yang bisa dilakukan seorang karyawan untuk membuat pekerjaan mereka terasa lebih bermakna.
Istilah job crafting sendiri diperkenalkan oleh Dr. Jane E. Dutton dan Dr. Amy Wrzesniewski.
Mereka menyampaikan bahwa job crafting tidak hanya sekedar cara berpikir positif saja, tetapi juga harus mengubah kebiasaan dari hal terkecil dulu, yaitu dari diri sendiri.
Perubahan kecil ini membantu menghadirkan rasa cinta teerhadap pekerjaan dan tidak berfokus pada aspek negatif.
Jenis-jenis Job Crafting
Job Crafting dapat dibagi menjadi tiga jenis utama: job crafting berdasarkan tugas, job crafting berdasarkan hubungan, dan job crafting berdasarkan kognitif. Setiap jenis memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan peran mereka secara unik. Penyesuaian ini meningkatkan pengalaman kerja mereka.
- Penyusunan Tugas
Kreasi tugas melibatkan modifikasi tugas harian. Misalnya menambahkan tugas baru, menghapus tugas yang kurang memuaskan, atau mengatur ulang tugas. Dengan demikian, karyawan dapat menyesuaikan tanggung jawab agar sesuai dengan kekuatan mereka. Misalnya, seorang karyawan dapat fokus pada tugas-tugas analitis, sementara karyawan lainnya menangani tugas-tugas kreatif.
- Kerajinan Relasional
Relational crafting berfokus pada perubahan interaksi di tempat kerja. Misalnya, Anda dapat mencari lebih banyak kontak dengan kolega tertentu, mencari mentor, atau bergabung dengan tim baru. Hasilnya, pertemuan tim secara berkala dapat meningkatkan kolaborasi dan menjadi tempat berbagi ide. Pendekatan ini menciptakan hubungan yang saling mendukung di tempat kerja.
- Kerajinan Kognitif
Cognitive crafting melibatkan perubahan cara pandang Anda terhadap peran Anda. Dengan cara ini, Anda dapat mendefinisikan ulang peran Anda dalam konteks misi perusahaan. Dengan demikian, tugas-tugas harian bisa mendapatkan makna dan nilai baru. Hal ini meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.
Manfaat Menerapkan Job Crafting dalam Dunia Kerja
Dikutip dari situs Forbes, ada beberapa manfaat dari menerapkan job crafting bagi karyawan, diantaranya adalah:
- Meningkatkan Produktivitas
Bagi karyawan yang mencoba konsep job crafting tak hanya akan merasakan kepuasan dalam dunia kerja, tapi juga secara personal.
Penelitian yang diadakan oleh Universitas Oxford menunjukan bahwa karyawan yang bahagia 13% akan cenderung menjadi lebih produktif.
Dengan dilibatkan pada hal-hal baru, mereka akan merasa lebih dihargai, dipercaya, dan dihormati karena diajak terlibat dengan suatu proyek atau tugas tertentu. Hal tersebut, akan berdampak bagi peningkatan kinerja mereka yang merasa puas dengan hasil kerja masing-masing.
- Memperkuat Hubungan Antarkaryawan
Terlibatnya seorang karyawan untuk bekerja sama atau berkolaborasi dengan divisi atau tanggungjawab lain akan membantu menciptakan koneksi yang kuat antarkaryawan.
Selain itu, peluang interaksi sosial pun semakin besar sehingga membangun dunia kerja yang suportif satu sama lain.
- Loyalitas Bekerja
Karyawan yang senang dengan tugas dan lingkungan kerjanya kemungkinan besar akan hengkang.
Anda bisa mencegah hal tersebut dengan memperkenalkan konsep job crafting ke seluruh karyawan sehingga mereka lebih nyaman dan mau bertahan.
Bagaimana Cara Meningkatkan Produktivitas Karyawan Melalui Job Crafting?
Anda bisa meningkatkan produktivitas karyawan Anda melalui 3 aspek job crafting. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
- Task Crafting
Pada aspek ini, Anda dapat menyusun kembali tugas atau deskripsi pekerjaan yang ada. Bahkan, Anda bisa mencoba hal baru dengan mengambil posisi, tugas, dan tanggung jawab yang berbeda.
Misalnya, jika Anda melihat potensi dalam diri seorang karyawan, Anda bisa menawarkan jabatan yang lebih tinggi bagi karyawan tersebut. Diharapkan, karyawan dapat menemukan motivasi dan tujuan baru dalam bekerja.
- Relationship Crafting
Anda bisa memperkuat hubungan antar karyawan dengan mengadakan acara yang melatih kekompakan di luar jam kerja seperti rapat mingguan, liburan bersama, makan bersama, diskusi, dan menonton film.
Tujuannya adalah kegiatan tersebut dapat mempererat hubungan antar karyawan sehingga tidak hanya sebatas sebagai rekan kerja saja.
- Cognitive Crafting
Fokus utama dari cognitive crafting adalah untuk menciptakan perspektif baru terhadap pekerjaan. Kira-kira apa saja hal positif apa saja yang bisa diambil dari jabatan dan tugas yang sedang ditekuni.
Kemudian, ketika memikirkan pekerjaan, tidak hanya fokus pada beban tugas dan rasa lelah saja. Hal ini akan membantu Anda menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan nyaman bagi seluruh karyawan di perusahaan.
Jadi, job crafting sangat berguna untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan Anda. Bekerja pun akan terasa lebih mudah, tenang, dan nyaman.
Job crafting secara signifikan meningkatkan keterlibatan dan kepuasan kerja. Dengan memungkinkan karyawan untuk membentuk peran mereka, organisasi menciptakan lingkungan kerja yang mendukung.
Source : https://empify.pl/en/blog/job-crafting-a-powerful-strategy-to-boost-engagement-and-job-satisfaction/
Related Posts:
TikTok for Recruitment: Can it Attract the Right Talent?
Turnover Contagion: Responding to the Wave of Resignations that Threatens Team Stability
Pros and Cons of Experiential Hiring
Leadership Without Position: The Real Impact of Shadow Leadership
Glass Cliff: Tantangan Kepemimpinan bagi Wanita dan Minoritas di Tengah Krisis