Selamat Tinggal Crab Mentality, Penyebab dan Cara Mengatasi

Selamat Tinggal Crab Mentality, Penyebab dan Cara Mengatasi

Sebagian dari kita sudah pernah mendengar istilah crab mentality. Secara harfiah, crab mentality berarti mental kepiting. Agaknya, istilah ini memang merujuk kepada sifat kepiting. Sifat kepiting yang kumpul dalam wadah adalah saling menjatuhkan satu sama lain. Sifat seperi ini tentu saja dapat dengan mudah ditemui di dunia kerja.

Di dunia ini, banyak orang dengki atas keberhasilan orang lain. Apatah lagi di era media social sekarang, saat banyak orang memamerkan keberhasilan mereka, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi. Di samping fenomena bahwa keberhasilan seseorang dapat menginspirasi orang lain.

Pengertian Crab Mentality

Crab mentality atau mentalitas kepiting adalah istilah yang menggambarkan pola pikir di mana seseorang berusaha menghambat kemajuan atau kesuksesan orang lain karena merasa cemburu atau tidak ingin orang tersebut berhasil lebih dari dirinya.

Ini diibaratkan dengan perilaku kepiting dalam sebuah ember, di mana saat salah satu kepiting mencoba untuk memanjat keluar, kepiting-kepiting lain akan menariknya kembali ke bawah, sehingga tidak ada yang bisa keluar dari ember.

Dalam situasi di mana sekelompok kepiting ditempatkan di dalam ember, saat salah satu mencoba melarikan diri dengan memanjat keluar, kepiting lain akan menariknya kembali ke bawah.

Akibatnya, tidak ada kepiting yang berhasil keluar, meskipun secara individu, kepiting tersebut bisa saja berhasil melarikan diri.

Ciri-ciri seseorang yang memiliki mental kepiting (crab mentality), yaitu:

  1. Iri, sakit hati dan tidak suka melihat orang lain sukses
  2. Selalu bersaing secara tidak sehat, bahkan sampai menjatuhkan lawannya
  3. Suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain
  4. Selalu mengajak saingan atau orang yang lebih pintar darinya untuk melakukan perbuatan tidak baik
  5. Tidak pernah menghargai usaha keras orang lain
  6. Selalu menganggap bahwa orang sukses karena keberuntungan semata atau menempuh cara yang tidak baik
  7. Cenderung berbicara negatif
  8. Puas jika orang lain gagal
  9. Cenderung melakukan protes dan kritik tanpa mencoba mencari solusi permasalahan
  10. Mencari-cari kesalahan orang lain dan sulit memaafkan mereka
  11. Merasa paling hebat, tidak menerima kritik dan saran yang membangun hingga merasa dirinya selalu benar dan tidak mau kalah
  12. Sering membicarakan orang lain dari belakang, lalu menyebarkan gosip atau rumor tidak benar dan merasa senang saat seseorang itu terjatuh
  13. Selalu insecure dan sinis terhadap pencapaian, kemauan serta status orang lain.
Baca :   Impact of Layoffs and Transformation

Contoh Crab Mentality

Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa fenomena yang berkaitan dengan Crab Mentality, contohnya seperti di bawah ini :

  • Di Tempat Kerja: Seorang rekan kerja yang mencoba menghalangi promosi atau kemajuan karier orang lain dengan menyebarkan gosip atau memberikan kritik yang tidak konstruktif.
  • Dalam Komunitas:Anggota komunitas yang tidak mendukung usaha seseorang untuk memulai bisnis baru karena takut bisnis tersebut akan lebih sukses daripada usaha mereka.
  • Di Sekolah: Siswa yang mengolok-olok teman sekelasnya yang berprestasi agar teman tersebut tidak menjadi lebih unggul atau menonjol.

Dampak Crab Mentality

Dampak crab mentality sangat merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Beberapa dampak dari mental kepiting ini, yaitu:

Bagi Diri Sendiri:

  1. Seseorang yang memiliki crab mentality tidak bisa berkembang karena selalu terjebak dalam permasalahan yang sama
  2. Hati dan fisik tidak merasakan senang secara terus menerus, sehingga berdampak bagi kesehatan mental serta fisik
  3. Dirinya selalu penuh dengan perasaan negatif, seperti cemburu, marah, iri hingga benci
  4. Menghambat peluang untuk bisa bekerja sama, mendapat dukungan hingga memperoleh bantuan dari orang lain
  5. Kalau kebiasaan ini sudah diketahui oleh banyak orang, biasanya pemilik sikap mental kepiting akan mendapatkan ‘label’ buruk nantinya
  6. Sikap mental kepiting juga dapat merusak hubungan dengan orang lain, baik itu dalam lingkup personal maupun profesional.
Baca :   Blind Hiring: Reducing Bias in a Recruitment Process

Bagi Orang Lain:

  1. Jika seseorang berada dekat dengan pemilik sikap mental kepiting biasanya mereka akan merasa terisolasi serta tidak memperoleh dukungan yang layak
  2. Lingkungan sekitarnya menjadi kurang harmonis, produktif dan tidak nyaman
  3. Menyebabkan munculnya gangguan kesehatan mental, seperti depresi, cemas bahkan tidak percaya diri
  4. Kurang termotivasi untuk mencapai tujuan karena ada perasaan takut munculnya kritikan atau hinaan dari lingkungan sekitarnya.

Faktor Penyebab Seseorang Memiliki Crab Mentality

Ada beberapa faktor penyebab yang membuat seseorang memiliki mental mentality, yaitu:

1 Kepercayaan Diri yang Rendah

Seseorang yang memiliki kepercayaan diri rendah selalu merasa dirinya tidak berharga dan tak akan mampu mencapai cita-cita yang mereka impikan. Dirinya selalu merasa tidak pantas untuk memperoleh kesuksesan. Ia juga tidak ingin melihat orang lain sukses.

2 Iri Hati

Sikap iri hati muncul karena dirinya merasa tidak adil, kurang beruntung dan tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki. Biasanya, orang iri hati tidak suka melihat orang lain sukses, sehingga selalu ingin menghancurkan atau merebutnya. Mereka ingin orang lain setara atau selalu berada di bawahnya.

3 Tidak Mendapat Dukungan dari Orang Sekitar

Kurangnya dukungan oramg sekitar juga bisa mengakibatkan seseorang bermental kepiting. . Orang-orang yang ada di sekitarnya seringkali melontarkan hinaan, meremehkan hingga mengisolasi dirinya. Akibatnya, orang tersebut selalu meragukan kemampuannya sendiri. Ia tidak ingin berubah atau sukses lantaran menganggap sesuatu yang ia lakukan akan sia-sia serta tidak dipedulikan orang sekitarnya.

4 Perasaan Putus Asa

Saat berputus asa, orang enggan berharap, merasa tidak berdaya, dan kurang berupaya mencapai tujuannya. Ia menganggap kesuksesan mustahil diraih. Selanjutnya, ia tak ingin melihat orang lain sukses lantaran membuatnya terluka dan sakit hati.

Baca :   Kecerdasan Kolektif demi Organisasi yang Transformatif

5 Depresi

Ceab mentality juga bisa terjadi karena depresi. Penderita depresi akan selalu merasa hampa, sedih, dan tidak bahagia. Mereka menganggap kesuksesan tidak penting serta tak ingin melihat orang lain menikmati kesuksesan.

6 Terlalu Kompetitif

Sebenarnya, sifat kompetitif itu baik asalkan dalam dosis yang tepat. Jika berlebihan, bisa menciptakan mental kepiting. Sifat kompetitif yang berlebihan membuat orang merasa terancam tatkala melihat orang lain maju. Selanjutnya, ia mulai menakut-nakuti hingga mengejek kemajuan orang lain. Baginya, yang boleh maju hanya dia seorang. Orang lain tidak boleh.

Cara menghadapi Crab Mentality

Ada beberapa tips untuk mengatasi mental kepiting. 

  • Kesadaran Diri: Anda harus benar-benar menyadari apakah crab mentality ada dalam diri atau tim anda. Pahami pula dampak negatifnya.
  • Mendorong Kerja sama: Bangunlah budaya mendukung serta merayakan keberhasilan yang diraih orang lain.
  • Menyadari sepenuhnya bahwa hanya karena orang lain sukses, bukan berarti anda gagal.
  • Fokuslah pada pencapaian tujuan anda. Jangan banding-bandingkan diri anda dengan orang lain. Ingatlah bahwa tantangan dan kondisi tiap orang berbeda.

Jika Anda merasa bermental kepiting, berbenahlah segera. Jangan dibiarkan. Selain itu, jika kenal dengan orang bermental kepiting, tetaplah teguh pada pada pendirian sendiri dan biarkan mereka dengan masalahnya masing-masing.

# crab mentality

#mengatasi crab mentality

#penyebab crab mentality

#dampak crab mentality

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Article