Perbedaan Antara Employer Branding dan Employee Branding. Dari perspektif karyawan, setiap perusahaan memiliki dua sisi terhadap citra mereknya. Pertama, sisi yang diciptakan oleh pemberi kerja, yang sengaja dibuat oleh perusahaan dan berfungsi untuk meningkatkan awareness terhadap citra perusahaan, lalu menarik kandidat potensial serta menunjukkan perusahaan sebagai tempat yang baik untuk bekerja yang disebut dengan employer branding. Kedua, citra merek yang dibentuk oleh karyawan yang disebut dengan employee branding.
Ketika citra baik berhasil dibangun oleh perusahaan, maka dapat menarik kandidat pencari kerja yang potensial. Usaha perusahaan dalam membangun citra ini dikenal dengan sebutan employer branding.
Tetapi ada juga citra yang dibangun oleh karyawan tentang perusahaan tempatnya bekerja, sehingga nantinya perusahaan akan mendapatkan pandangan yang baik dari orang-orang yang bahkan tidak bekerja dalam perusahaan. Pembangunan citra yang satu ini dikenal dengan sebutan employee branding.
Pengertian Employee branding dan Employer branding
Employee branding
Definisi employee branding adalah persepsi yang diciptakan oleh karyawan dan calon karyawan tentang perusahaan Anda sebagai tempat kerja. Contohnya saat seorang karyawan bercerita tentang bagaimana perusahaan memperlakukan mereka seperti manfaat besar, banyak waktu istirahat, dan peluang untuk maju, dan lain sebagainya. Karyawan yang menghargai hal-hal tersebut kemungkinan akan menghasilkan merek karyawan yang positif. Selain itu karyawan juga sangat mungkin untuk menulis ulasan di situs pencari kerja tentang perusahaan Anda tanpa sepengetahuan Anda, dan menceritakan perusahaan sebagai tempat yang bagus atau buruk untuk bekerja.
Jika Anda ingin employee branding yang positif, Anda harus proaktif berinvestasi dalam merek karyawan.
Tak hanya itu, employee branding akan mendorong karyawan untuk memberikan komentar yang baik soal perusahaan secara mandiri tanpa adanya paksaan atau tekanan dari perusahaan.
Pada dasarnya, employee branding dalam perusahaan ini memang dilakukan oleh karyawannya, dengan usaha yang juga dilakukan oleh perusahaan dalam mendorong agar karyawannya dapat membangun employee branding.
Employer branding
Employer branding adalah upaya untuk mencitrakan merek perusahaan yang menonjol dan membangun reputasi sebagai tempat bekerja terbaik bagi karyawan. Artinya, employer branding ditujukan untuk para kandidat hebat di luar perusahaan dan menarik mereka untuk bergabung.
Employer branding dapat didefiniskan sebagai reputasi yang diciptakan perusahaan untuk menarik kandidat. Employer branding adalah citra yang perusahaan inginkan dari pelamar dan karyawan saat ini untuk diasosiasikan dengan perusahaan.
Employer branding adalah sesuatu yang dapat dibentuk. Sebagai seorang HR, jika Anda ingin menonjolkan nilai perusahaan yang Anda tawarkan kepada karyawan, Anda dapat memamerkan tempat kerja Anda melalui sosial media , meminta ulasan di situs karier seperti Glassdoor, atau menciptakan halaman karier Anda di situs web perusahaan dengan konten yang khusus ditujukan sebagai persona untuk menarik kandidat ideal Anda.
Dibandingkan dengan employee branding, employer branding bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti membangun branding yang baik di sosial media, menjelaskan hal-hal menarik seperti prestasi dalam website milik perusahaan supaya terlihat kompeten dan dapat dipercaya, hingga meminta bantuan pada situs karier untuk menambahkan ulasan yang baik tentang perusahaan.
Tim dari human resource juga bisa membantu membangun branding perusahaan supaya para pelamar maupun karyawan yang sudah bekerja dalam perusahaan mempunyai pandangan dan penilaian yang baik terhadap perusahaan.
Semakin kuat employer brand Anda, maka semakin banyak top talent yang berminat mengirimkan lamaran kerja ke perusahaan Anda. Begitu pula sebaliknya, merek dan reputasi yang buruk akan dijauhi kandidat hebat.
Perusahaan dengan employer brand yang kuat juga lebih berpeluang memenangkan persaingan dalam mendapatkan kandidat hebat.
Merek yang kuat identik dengan citra lingkungan kerja yang menjanjikan, remunerasi yang menarik, tingkat kesejahteraan karyawan yang tinggi, jenjang karier yang jelas, program pengembangan karyawan yang tepat, dan seterusnya.
Perbedaan Employer Branding dan Employee Branding
Pada intinya, employer branding dan employee branding adalah dua model pencitraan merek perusahaan. Konsep pertama fokus pada perusahaan, sedangkan yang terakhir lebih menitikberatkan pada pekerja atau karyawan.
Employer branding dan employee branding sebenarnya adalah satu kesatuan yang bertujuan untuk membentuk branding perusahaan, tapi keduanya juga memiliki perbedan.
Walaupun pemimpin perusahaan dapat memengaruhi kedua merek tersebut, pada akhirnya employer branding dan employee branding diciptakan oleh audiens yang berbeda. Employer branding sebagian besar didorong oleh para pemimpin perusahaan dan SDM dan tujuannya adalah mendapat persona yang Anda inginkan dari pencari kerja, pemangku kepentingan, dan komunitas untuk diasosiasikan dengan perusahaan Anda dalam hal menawarkan tempat untuk bekerja.
Untuk mencapai persona ini, Anda dapat menanamkan nilai-nilai perusahaan Anda dalam dan menyoroti apa yang dapat Anda tawarkan kepada karyawan (misalnya, tunjangan, peluang kemajuan, dan lain lain). Anda dapat berbicara tentang budaya perusahaan dan memberikan gambaran kepada kandidat dan komunitas tentang bagaimana rasanya bekerja untuk Anda.
Berbeda dengan employer branding, employee branding juga masih dapat dipengaruhi oleh pemimpin perusaahan melalui komunikasi internal dan pengalaman yang mereka berikan kepada karyawan. tetapi pada akhirnya, karyawannya yang tetap menciptakan citra/reputasi tersebut. Employee branding adalah hal-hal yang mereka katakan kepada orang-orang tentang bagaimana rasanya bekerja di perusahaan Anda, dan apa mereka membuat orang lain tertarik untuk melamar ke perusahaan Anda.
Cara Membangun Employee Branding dan Employer Branding yang Baik
Employer branding muncul karena pergeseran cara merekrut karyawan, ketika perusahaan mulai bersaing dengan perusahaan lain untuk menarik dan mempekerjakan kandidat hebat. Untuk mendapatkan kandidat terbaik, rekruter harus “memasarkan” perusahaan ke calon pencari kerja.
Kandidat hebat pada umumnya hanya memilih perusahaan dengan reputasi sangat baik untuk mengirimkan lamaran.
Cara untuk membangun employee branding dan employer branding juga cukup berbeda. Untuk employer branding sendiri, supaya dapat dibangun dengan baik maka perusahaan bisa melakukan riset terlebih dahulu tentang perusahaan seperti apa yang disukai dan tidak disukai oleh karyawan, melakukan komunikasi yang baik secara internal maupun eksternal.
Membangun employer branding dengan komunikasi eksternal bisa dilakukan di berbagai situs media sosial. Perusahaan Anda juga bisa membuat job description atau job posting di situs kerja yang dapat menarik minat para pencari kerja untuk melamar di perusahaan. Buatlah job description atau postingan yang berisikan poin-poin penting tentang perusahaan, posisi pekerjaan yang ditawarkan, serta manfaat bekerja dengan perusahaan.
Sedangkan untuk employee branding, perusahaan harus bergerak secara aktif dalam memberikan pengalaman kerja yang baik kepada karyawan yang bekerja di bawah pimpinan perusahaan. Menciptakan budaya kerja yang nyaman juga bisa membantu dalam membangun employee branding.
The Jakarta Consulting Group memiliki banyak talent dengan hard dan soft skill yang andal karena telah melalui seleksi dan berbagai macam pelatihan yang lengkap. Perusahaan bisa mempercayakan The Jakarta Consulting Group dalam mengajukan talent yang sesuai dengan kebutuhan untuk dijadikan kandidat.
Segera bergabung bersama kami!
# Employer branding
# Employee Branding
#in house training
Related Posts:
TikTok for Recruitment: Can it Attract the Right Talent?
Turnover Contagion: Responding to the Wave of Resignations that Threatens Team Stability
Pros and Cons of Experiential Hiring
Leadership Without Position: The Real Impact of Shadow Leadership
Glass Cliff: Tantangan Kepemimpinan bagi Wanita dan Minoritas di Tengah Krisis