Kisah Inspiratif Chairul Tanjung yang memiliki kehidupan sederhana waktu kecil hingga kini berharta 5,1 miliar dolar AS atau setara Rp76,2 triliun.
Biografi Chairul Tanjung, Anak Singkong, seorang pedagang serabutan yang berhasil menjadi orang terkaya ke-6 di Indonesia 2010. Chairul Tanjung saat ini merupakan konglomerat dan pengusaha yang sangat sukses.
Meski saat ini memiliki kekayaan yang sangat fantastis, namun ternyata Chairul Tanjung memiliki kisah kehidupan yang sangat sederhana.
Chairul Tanjung adalah sosok penting di balik kerajaan bisnis CT Corp yang membawahkan Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources. Ketiga perusahaan itu bergerak dalam layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan dan sumber daya alam.
Chairul Tanjung dikenal sebagai pengusaha bertangan dingin. CT Corp terus bertumbuh sehingga mengukuhkan Chairul sebagai konglomerat papan atas Indonesia.
Dia pernah menduduki kursi Menteri Koordinator Bidang Ekonomi (Menko Perekonomian). Jabatan itu Chairul emban menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 20 Oktober 2014.
Awal Kisah Sukses Chairul Tanjung
Chairul Tanjung adalah anak pasangan Halimah dan Abdul Ghafar Tanjung, yang saat itu berprofesi sebagai wartawan masa orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah minim.
Dilahirkan pada tanggal 16 Juni 1962 di Sibolga, dari kondisi kalangan menengah ke bawah.
Ia bersama orangtua dan keenam saudaranya terpaksa menjual rumah mereka dan pindah ke kamar losmen yang sempit.
Jenjang pendidikan ia tempuh sampai tamat, mulai dari SD dan SMP Van Lith, Jakarta pada 1975, SMA Negeri 1 Boedi Oetomo pada 1981, dan berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia pada 1987.
Tidak sampai di situ, ia pun berhasil mengambil gelar MBA-nya dari Executive Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) pada 1993.
Demi membiayai kebutuhan kuliahnya, ia pun berdagang buku-buku kuliah, fotokopi, hingga jasa pembuatan kaus.
Ia juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di Jakarta Pusat meski akhirnya bangkrut.
Meski didera kondisi kurang menguntungkan, ia tetap gigih bekerja dan menyelesaikan kuliahnya. Ia bahkan mendapatkan penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional tahun 1984-1985.
Selepas lulus kuliah, Chairul Tanjung kembali membangun usaha bersama tiga rekannya. Dengan meminjam dana dari Bank Exim sebesar Rp 150 juta, mereka mendirikan PT Pariarti Shindutama pada 1987 yang memproduksi sepatu anak-anak dan berhasil mendapatkan pesanan 160.000 pasang sepatu untuk diekspor ke Italia.
Sukses dengan bisnis sepatu ekspor membuat Chairul Tanjung semakin yakin dengan kewirausahaannya. Namun, karena adanya perbedaan visi dan misi antara dia dan para rekan, Chairul Tanjung memutuskan untuk memisahkan diri dari PT Pariarti Shindutama.
Dia lalu banting stir dan mulai merintis usaha konglomerasinya, yang fokus pada tiga bisnis inti, yaitu keuangan, properti, dan multimedia. Pada bidang keuangan, Chairul Tanjung mengambil alih Bank Karman yang kemudian berganti nama menjadi Bank Mega pada1996.
Tangan dingin Chairul Tanjung teruji ketika krisis moneter pada 1998. Saat itu banyak pengusaha yang bangkrut dan tidak sedikit pula bank nasional yang kolaps, tetapi Chairul Tanjung bertahan. Bank Mega bahkan mampu mencetak keuntungan yang signifikan.
Di bawah Para Group, Chairul memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial, antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.
Pada bidang properti dan investasi, perusahaan Chairul Tanjung ini membawahkan Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo dan Mega Indah Propertindo. Para Group membangun Bandung Supermall, yang diluncurkan pada 1999 sebagai Central Business District dengan luas tiga hektare, ini menghabiskan dana Rp 99 miliar.
Sementara, pada bidang investasi, pada awal 2010, melalui anak perusahaannya yaitu Trans Corp membeli sebagian besar saham Carefour Indonesia sebesar 40 % dengan MoU (memorandum of understanding). Pembelian saham Carrefour tersebut ditandatangani pada 12 Maret 2010 di Perancis.
Pada 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan nama Para Grup menjadi CT Corp yang terdiri dari tiga perusahaan sub holding yaitu Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan dan sumber daya alam.
Perusahaan Chairul Tanjung
Keuangan
Lingkup bisnis dalam bidang keuangan meliputi perbankan, capital market, asuransi dan multi finance. Melalui PT Mega Corpora, keluarga CT (CT Corporate) merupakan pemegang saham pengendali PT Bank Mega, Tbk. CT Corpora mempunyai kepemilikan saham 58 persen dan sisanya milik publik.
Per 30 Juni 2020, Bank Mega diketahui mempunyai total aset 99,24 triliun dan laba mengalami pertumbuhan 32,60 persen. Pada tahun 2017, Bank Mega juga pernah mencapai pertumbuhan tertinggi, terutama dalam pendapatan bersih dan kartu kredit diantara bank lain di Indonesia.
PT Mega Corporate juga juga mempunyai kepemilikan saham PT Bank Mega Syariah sebesar 99,99 persen. Pada 2019, Bank Mega Syariah mempunyai total aset Rp 8 triliun dengan laba bersih tumbuh 5,5 persen.
Selain kedua bank ini, Chairul Tanjung juga mempunyai saham BPD Sulutgo dan BPD Sulteng, masing-masing sebesar 24,90 persen. Pada bulan November 2020, Mega Corpora pun menggelontorkan dana ke Bank Bengkulu sebagai upaya pembelian saham.
Dalam bidang capital market, Mega Corp mempunyai PT Mega Capital Sekuritas dan PT Mega Capital Investama yang bergerak dalam bidang usaha manajer investasi.
Sedangkan dalam bidang asuransi dan multi finance, perusahaan di bawah naungan CT Corp antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, dan Mega Finance.
Media
Chairul Tanjung merupakan bos dari beberapa media ternama. Sejumlah perusahaan media di bawah naungan CT Corp antara lain adalah Trans TV, Trans 7, Detik Network, CNBC Indonesia, CNN Indonesia, dan Transvision Channels.
Properti dan Ritel
Chairul Tanjung mempunyai bisnis di sektor properti dan investasi. Beberapa perusahaan properti dan investasi yang dimilikinya, antara lain adalah Para Bandung Propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, dan Mega Indah Propertindo.
Sedangkan pada bidang investasi, di awal 2010, melalui anak perusahaannya, Trans Corp, membeli saham Carrefour Indonesia sebesar 40 persen. Saat ini, Carrefour Indonesia sudah dikuasai sepenuhnya oleh Chairul Tanjung dan diubah namanya menjadi TransMart.
Sektor Lainnya
Chairul Tanjung punya bisnis lain seperti lifestyle (pelayanan wisata dan pengurusan dokumen perjalanan), fashion (pemegang lisensi Jimmy Choo, Versace, Mango, dan lainnya), food and beverage (Wendy’s, Baskin Robbins, The Coffee Bean & Tea Leaf, dan masih banyak lagi).
Buku Chairul Tanjung
Chairul Tanjung meminta Tjahja Gunawan Diredja untuk membuat buku biografi menjelang ulang tahunnya ke-50. Penyusunan buku dimulai sejak 2010 sampai akhirnya terbit pada Juni 2012 dengan penerbit Kompas.
Buku berjudul “Chairul Tanjung Si Anak Singkong” diluncurkan tepat pada usia Chairul Tanjung setengah abad. Buku ini menceritakan kisah hidup Chairul Tanjung dari masa kecilnya hingga sukses seperti sekarang.
Chairul Tanjung Si Anak Singkong, menjadi buku yang cukup laris dan dibaca masyarakat. Pada ulang tahunnya yang ke-60 Chairul membagikan buku dalam format digital secara gratis.
Biografi Chairul Tanjung
Nama : Chairul Tanjung
Lahir : Jakarta, Indonesia, 16 Juni 1962
Istri : Anita Ratnasari Tanjung
Anak : Putri Indahsari, Rahmat Dwiputra
Pendidikan:
- SD Van Lith, Jakarta (1975)
- SMP Van Lith, Jakarta (1978)
- SMA Negeri I Boedi Oetomo, Jakarta (1981)
- Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia (1987)
- Executive IPPM (MBA; 1993)
Karier:
- Pendiri PT. Pariarti Shindutama
- Pemilik Bandung Supermal
- Pemilik Trans Corp
- Pemilik Para Group
- Komisaris Utama PT Carrefour Indonesia
- Pemilik CT Corp
- Ketua Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN)
- Menko Ekonomi 2014
Penghargaan:
- Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional (1984-1985)
- Eksekutif Muda Berprestasi, Jakarta (23 Mei 1993)
#inspirasi perusahaan
#kisah inspirasi transcorp
#transcorp
#chairul tanjung #anak singkong