Seorang pemimpin harus bisa menyatukan segala unsur yang berbeda dalam suatu organisasi. Oleh karena itu, tidak semua orang bisa menjadi pemimpin dan tidak semua orang layak jadi pemimpin.
Bekal ilmu saja tidak cukup untuk menjadi pemimpin yang sejati. Anda memerlukan pengalaman serta berbagai tempaan yang akan membentuk diri Anda menjadi pemimpin yang disegani semua kalangan.
Banyak orang yang ingin menjadi seorang pemimpin di sebuah perusahaan atau organisasi, institusi, lembaga apa pun. Meski terbilang tidak mudah untuk menjadi seorang pemimpin, tetapi ini bukan suatu hal yang mustahil untuk dicapai.
Beberapa memiliki bakat sebagai pemimpin, beberapa lainnya harus terlebih dahulu melalui tempaan. Di sisi lain, memang tidak ada pemimpin yang sempurna, tetapi ada cara hebat yang bisa Anda terapkan agar menjadi pemimpin yang baik bagi pengikut Anda.
Definisi Pemimpin
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di dalam suatu bidang, sehingga pribadi ini mampu mempengaruhi banyak orang untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi meraih satu atau beberapa pencapaian yang sudah ditetapkan. Ini adalah definisi pemimpin yang dikemukakan oleh Kartini Kartono pada tahun 1994. Menurut Ahmad Rusli, pemimpin adalah individu yang diberikan tanggung jawab untuk memimpin subordinat (pengikutnya) untuk mencapai matlamat yang ditetapkan.
Dari kedua definisi tersebut, kita bisa melihat bahwa pemimpin adalah seorang yang bisa memimpin, bertanggung jawab terhadap para subordinatnya, berusaha mengejar dan meraih tujuan bersama. Itulah tiga indikator yang bisa kita ambil dari kedua definisi tersebut.
Menjadi pemimpin bukan hal yang mudah, pemimpin hanya memimpin, tetapi harus mengarahkan organisasi apapun perusahaan ke goals yang diinginkan.
Dikutip Forbes (23/10/2023) seorang leader harus bisa memecahkan suatu permasalahan dan mengambil solusi yang tepat. Untuk itu, Forbes menuliskan 5 sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Simak 5 sikap berikut Cara Sikap Leader Agar Menjadi Pemimpin Hebat :
1. Pemimpin Harus Berani Berbeda Pendapat dan Mengungkapkan Pendapat Tersebut
Dibutuhkan keberanian untuk tidak setuju dengan orang lain. Para pemimpin, sama seperti orang lain, mengalami masa-masa sulit.
Keberanianlah yang memungkinkan para pemimpin sukses untuk mengatasi tantangan secara konsisten dan melakukan hal-hal yang tidak ingin dilakukan oleh orang lain, meskipun mereka tahu, tidak ada jaminan kesuksesan.
2. Pemimpin Harus Berani Mengambil Risiko Lebih Besar Dibandingkan Orang Lain
Pemimpin yang bersedia mengambil risiko lebih besar dibandingkan rekan-rekannya akan lebih sukses. Risiko-risiko ini akan dipertimbangkan tanpa terjebak dalam kebimbangan analisis yang berlebihan. Para pemimpin ini tidak takut melakukan kesalahan melainkan belajar darinya dan memastikan mereka tidak mengulanginya.
3. Memiliki Sifat Mudah Bergaul
Pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan mempengaruhi orang lain. Memiliki kemampuan berteman dan membangun hubungan adalah keterampilan penting bagi semua pemimpin. Hubungan positif seringkali menjadi faktor kunci dalam kemampuan dan kemauan untuk mencapai tujuan yang sulit.
Berusahalah untuk tetap menjaga jalur komunikasi tetap terbuka sehingga pemimpin bisa mendapat relasi dengan bawahan maupun klien.
Tunjukkan keterampilan mendengarkan secara aktif untuk mendorong komunikasi, seperti mengajukan pertanyaan terbuka dan penuh perhatian saat orang lain berbicara.
4. Memiliki Waktu Melihat Fakta dan Meriset Sebelum Mengambil Keputusan
Pemimpin harus memeriksa semua fakta dan mempertimbangkan konsekuensinya sebelum membuat keputusan. Membuat keputusan dengan cepat dan percaya diri adalah salah satu tugas utama sebagai seorang pemimpin.
Dengan mempraktikkan perilaku ini, orang akan dapat mengembangkan kepercayaan pada kemampuan pengambilan keputusan. Hal ini juga memungkinkan pemimpin meningkatkan efisiensi ketika waktu merupakan sumber daya yang penting.
5. Strategis dan Fokus Pada Masa Depan
Pemimpin berdampak langsung pada organisasinya dengan memikirkan masa depan. Praktik masa depan berdampak pada seluruh aspek organisasi mulai dari keputusan, tindakan, hingga strategi. Para pemimpin organisasi juga harus membayangkan dan mempersiapkan masa depan organisasinya.