Tips Menghadapi Penipuan Lowongan Kerja : Kasus Beroperasi bagai Gurita. Para pencari kerja sering terbujuk iklan lowongan kerja yang menawarkan deskripsi dan benefit yang berlebihan, sampai lupa memperhatikan perusahaan seperti apa yang mereka lamar. Untuk itu ,kamu perlu teliti memilih perusahaan sebelum memutuskan untuk melamar. Kamu harus cari informasi perusahaan itu bergerak di bidang apa, di mana kantornya, dan bagaimana eksistensi perusahaan itu di mata orang lain. Semua informasi bisa kamu dapat di internet ataupun dengan langsung bertanya ke orang lain.
Selain punya manfaat baik, teknologi juga bisa disalahgunakan untuk kejahatan. Pencari kerja makin mudah menemukan informasi dan melamar di perusahaan impian. Tapi, oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kemudahan itu untuk menipu. Bahkan dari 2020 hingga saat ini kasus penipuan kerja masih saja ada. Buat kamu yang saat ini sedang mencari pekerjaan, harus berhati-hati.
Informasi lowongan kerja bisa jadi merupakan salah satu kabar yang cukup dinanti oleh sebagian orang, terutama lulusan baru yang sedang menanti pekerjaan pertama.
Apalagi di era digital seperti sekarang, sangat mudah mendapati info lowongan kerja yang berseliweran di jagat internet. Namun, perlu diwaspadai, karena banyak dijumpai penipuan berkedok lamaran kerja.
5 Ciri Penipuan Lowongan Kerja
Persyaratan terlalu umum dan mudah
Lowongan kerja palsu biasanya memiliki persyaratan kerja yang sangat umum dan mudah, sehingga siapa pun bisa memenuhinya. Misalnya, lowongan kerja hanya dengan syarat lulusan SMA atau sarjana dari jurusan apa pun tanpa pengalaman kerja.
Penawaran gaji terlalu tinggi
Gaji jadi indikator utama pencari kerja dalam mengirimkan lamaran. Sehingga pemberian gaji yang terlalu tinggi dengan jobdesk yang mudah, rasanya patut dicurigai. Karena hal itu hanya bertujuan untuk menarik perhatian pencari kerja.
Identitas perusahaan tidak jelas
Karena hanya sebuah kedok, informasi perusahaan yang memberikan lowongan kerja palsu juga pasti sulit dikenali dan tidak jelas. Informasi yang diberikan biasanya asal dan simpang siur, seperti alamat perusahaan, nomor telepon, atau website perusahaan.
Proses rekrutmen tidak standar
Lowongan kerja palsu juga biasanya memiliki proses perekrutan yang tidak standar. Misalnya, proses perekrutan yang dilakukan melalui WhatsApp atau Telegram, atau proses perekrutan yang mengharuskan Anda membayar sejumlah uang.
Meminta data pribadi
Penipuan lowongan kerja juga tak jarang meminta data pribadi yang sensitif, seperti nomor kartu kredit, PIN ATM, atau data KTP. Padahal informasi tersebut tentu belum ada kaitannya saat Anda baru melamar kerja.
Jika menemukan lowongan kerja dengan ciri-ciri di atas, sebaiknya waspada dan tidak melanjutkan proses lamaran kerja. Anda bisa mengecek kebenaran lowongan kerja tersebut dengan menghubungi perusahaan langsung atau mencari informasinya lewat website.
3 Modus Penipuan Lowongan Kerja
Transfer biaya
Biasanya penipu akan meminta Anda untuk mentransfer sejumlah uang sebagai biaya administrasi, biaya pelatihan, atau biaya lainnya. Setelah Anda mentransfer uang, penipu akan menghilang dan tidak bisa dihubungi lagi.
Sistem kerja online
Penipu akan menawarkan Anda pekerjaan online yang mudah dan bisa dikerjakan dari manapun tanpa harus ke kantor.
Setelah menerima pekerjaan tersebut, penipu akan meminta Anda untuk melakukan transfer sejumlah uang. Setelahnya mereka akan menghilang bak ditelan bumi.
Modus kerja di luar negeri
Modus yang terakhir dengan menawarkan Anda pekerjaan di luar negeri beserta iming-iming gaji tinggi. Biasanya, komplotan penipu akan meminta Anda untuk membayar sejumlah uang untuk biaya pengurusan visa.
Itulah beberapa ciri dan modus operandi penipuan lowongan kerja yang harus diwaspadai. Agar tidak terjebak dengan aksi kejahatan semacam ini, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mencari lowongan kerja.
Tips Mencegah Penipuan Lowongan Kerja
- Riset perusahaan yang membuka lowongan kerja. Anda bisa mencari informasi tentang perusahaan di internet atau menghubungi perusahaan langsung.
- Jangan mudah tergiur dengan gaji yang terlalu tinggi. Pastikan gaji yang ditawarkan sesuai dengan standar industri.
- Tidak sembarangan memberi data pribadi yang sensitif. Jika diminta, cukup berikan data pribadi yang diperlukan selama proses lamaran kerja berlangsung.
- Bertindaklah hati-hati. Jika ada hal yang tidak jelas tentang lowongan kerja, sebaiknya Anda tidak meneruskan proses lamaran kerja.
Dengan semakin maraknya penipuan lamaran kerja dengan modus yang beragam, sudah sewajarnya untuk lebih selektif lagi memilih lowongan. Jangan mudah tergiur dengan iming-iming gaji besar.
Yang terpenting perhatikan betul perusahaan yang membuka lowongan tersebut. Pastikan perusahaan tersebut sudah dikenal reputasi dan kredibilitasnya.
#lowongan kerja
#penipuan loker
#penipuan lowongan kerja