Ada banyak kisah inspiratif pengusaha lokal Indonesia, salah satunya adalah PT Naikilah Perusahaan Minang (disingkat NPM). NPM adalah perusahaan bus angkutan pernumpang darat yang berasal dari Kota Padang Panjang, Sumatra Barat. NPM merupakan perusahaan bus tertua di Indonesia yang masih beroperasi hingga kini. Perusahaan bus didirikan pada tanggal 1 November 1937 oleh Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang.
Kisah inspiratif pengusaha NPM ini berawal ketika Bahauddin, pengusaha transportasi yang mengoperasikan bendi, memutuskan untu mendirikan perusahaan penyewaan bus sampai 1948. Setelahnya barulah NPM membuka jasa bus antar kota di Sumatra Barat. Kini perusahaan ini dikelola oleh generasi ketiga, yaitu Angga Vircansa Chairul.
Masa-Masa Awal NPM
Kisah inspiratif pengusaha NPM bermula dari sebuah perusahaan penyewaan bus yang melayani beberapa trayek antarkota dalam provinsi Sumatra Barat. Beberapa puluh tahun kemudian berkembang dengan membuka rute ke berbagai kota di pulau Sumatra. Pada dekade 1980-an, NPM mulai menjalani trayek ke pulau Jawa. Dari Sumatera Barat, NPM memulai pemberangkatan ke berbagai jurusan di pulau Jawa dari beberapa kota, seperti Padang, Bukittinggi, Pariaman, Payakumbuh, dan lainnya.
Pada dasawarsa 1980-an hingga awal 2000-an, jaringan trayek NPM membentang mulai dari Medan, Pekanbaru, Dumai, Jambi, Bengkulu, Palembang, dan Bandar Lampung di pulau Sumatra, hingga Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, dan Bandung di pulau Jawa. NPM juga melayani trayek utama di Sumatra Barat, yaitu Padang-Bukit Tinggi.
Krisis Ekonomi dan Persaingan Harga

Dalam setiap kisah kisah inspiratif pengusaha, ada kondisi sulit yang harus dihadapi. Tak jarang, kondisi itu hampir membuat pengusaha-pengusaha hebat ini bangkrut. Begitupun dengan NPM.
Pada 1998, Indonesia dilanda krisis ekonomi. Krisis ini turut berdampak pada NPM. Mengutip merdeka.com, NPM pun rela mengurangi jumlah busnya. Hasilnya, hanya 40 bus tersisa padda masa itu. Tak hanya itu, NPM kemudian juga harus bersaing dengan maskapai penerbangan berbiaya rendah. Mudahnya mendapatkan kendaraan pribadi melalui pembayaran kredit dan maraknya perusahaan angkutan travel yang menggunakan minibus juga turut memukul perusahaan.
Untuk keluar dari kesulitan ini, Angga Vircansa Chairul melakukan pengembangan usaha dengan membuka angkutan pariwisata yang bernama Vircansa Tour Bus yang beroperasi di Sumatera Barat dan sekitarnya.
Kisah Inspiratif Pengusaha NPM Menghadapi Pandemi Covid
Pandemi Covid-19 sekali lagi memukul nyaris semua industri. Pariwisata dan transportasi termasuk yang terpukul paling keras. Menurut Angga, seperti dikutip kompas.com, pandemi telah merontokkan angka penjualan tiket bus hingga 40 persen di tahun 2020. Oleh karena itu, mau tak mau, manajemen menyiasati kondisi pelemahan tersebut dengan menggabungkan 50 persen layanan penumpang dengan kargo pada sejumlah armada bus penumpangnya.
Sayangnya, upaya ini tak berdampak banyak. Akhirnya, manajemen memutuskan bekerja sama dengan Traveloka, perusahaan agen perjalanan berbasis daring dengan berbagai moda transportasi maupun akomodasi. Kerja sama ini ternyata berdampak positif bagi NPM. Adopsi teknologi memungkinkan NPM untuk mengubah sistem manual issuance menjadi auto issuance yang tentunya meningkatkan efektivitas dalam pelayanan kepada pelanggan.
Pelajaran dari Kisah NPM
Sebagai perusahaan yang bisa bertahan sejak masa sebelum kemerdekaan, NPM menjadi kisah inspiratif pengusaha sukses. Perusahaan yang mampu bertahan lama berarti telah melewati banyak zaman dan tantangan. Seperti halnya industri lain, industri transportasi tidak kebal dari perubahan. Pesaing datang silih berganti. Teknologi bisa mengguncang kemapanan. Selera pengguna transportasi juga berubah.
NPM adalah bisnis keluarga yang mampu bertahan hingga generasi ketiga. Padahal, banyak bisnis keluarga yang rontok setelah generasi pertama tiada. Apa artinya? Perusahaan keluarga semacam ini sukses memadukan visi dan inovasi. Namun dalam kasus NPM, perubahan kelihatannya tidak dilakukan secara agresif, tetapi bertahap. Misalnya dalam digitalisasi dan ekspansi.
Puncak kejayaan NPM terjadi pada 1980-an hingga awal 2000-an ketika rute mereka membentang luas dari Sumatra hingga Jawa. Kejayaan ini mulai terusik akibat krisis ekonomi 1998, munculnya maskapai berbiaya rendah, kemudahan kredit kendaraan pribadi, dan maraknya travel minibus. Ini membuat masyarakat memiliki lebih banyak pilihan dalam menggunakan transportasi antarakota dan antarpulau.

Pengurangan jumlah bus akibat krisis ekonomi 1998 memang sudah semestinya. Namun, ini juga mengindikasikan perusahaan kurang agresif mendiversifikasikan bisnisnya. Agaknya, perusahaan sedikit terlena dengan kejayaan satu produknya sehingga terlambat melakukannya. Padahal saat bersamaan, sejumlah perusahaan transportasi lain mulai merambah bisnis logistik atau angkutan barang. NPM kemudian merambah angkutan pariwisata dengan Vircansa Tour Bus, sebuah langkah diversifikasi.
UJian berikutnya adalah pandemi Covid-19. Keputusan untuk mengombinasikan layanan penumpang dengan kargo kurang berdampak signifikan. Agaknya perusahaan perlu memfokuskan diri pada transformasi strategis yang berdampak panjang, bukan sekadar strategi jangka pendek. Saat menggandeng Traveloka, barulah NPM mengalami titik balik. NPM bertransformasi menyambut era digital. NPM mulai mengadopsi sistem operasi mutakhir dengan menggunakan teknologi seperti auto issuance. Saat ini, dunia makin terdigitalisasi. Perusahaan harus cepat berinovasi. Jika tidak, akan mengalami stagnasi, bahkan degradasi.
Kesimpulan dari Kisah Inspiratif Pengusaha NPM
Kisah inspiratif pengusaha NPM diatas memberi wawasan bahwa kemampuan perusahaan untuk bertahan dari serangan perubahan zaman memang baik. Namun ibarat permainan sepak bola, pertahanan yang baik saja tak cukup. Untuk menang, sebuah tim harus mencetak gol. Gol dihasilkan melalui serangan yang dilakukan secara matang.
Jika tetap berjaya, NPM bisa mengembangkan aplikasi sendiri atau memperluas layanan digitalnya. Ini mempermudah calon penumpang melakukan pemesanan. Di samping itu, perlu dipertimbangkan diversifikasi dan peningkatan penalaman pelanggan.
#naikilah perusahaan minang #NPM #Bahauddin Sutan Barbangso Nan Kuniang # Angga Vircansa Chairul #Traveloka #bisnis keluarga #inovasi #kisah inspiratif pengusaha