cara mengubah mindset

Resistensi terhadap Inovasi: Bagaimana Cara Mengubah Mindset Leader?

Saat ini, dunia bisnis berubah tanpa henti. Karena itu, inovasi menjadi keharusan, bukan lagi pilihan. Sayangnya, banyak organisasi yang sulit menyesuaikan diri akibat menolak inovasi. Penolakan ini berasal baik dari individu maupun sistem yang sudah mapan. Salah satu faktor kunci mengatasi resistensi ini adalah pola pikir para pemimpin. Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara mengubah mindset bagi seorang leader.

Mengapa Pemimpin Menolak Inovasi?

Kita harus terlebih dahulu memahami alasan pemimpin menolak inovasi. Padahal,, inovasi menjanjikan pertumbuhan dan daya saing. Berikut ini alasan pemimpin menolak inovasi:

1. Hasil inovasi tidak mudah diprediksi

Untuk berinovasi, organisasi kerap harus melakukan perubahan besar.  Perubahan ini bisa berhasil, tetapi bisa juga gagal.   Ini membuat pemimpin yang sudah nyaman dengan stabilitas merasa terusik.

2. Menganggap inovasi sebagai ancaman

Ini terjadi terutama jika pemimpin telah merasa nyaman dengan cara-cara lama.

3. Tidak semua pemimpin paham tentang esensi inovasi.

Banyak pemimpin yang masih berpikir bahwa inovasi hanyalah sekadar menciptakan teknologi. Padahal, inovasi luas cakupannya, mulai dari strategi bisnis, budaya organisasi, dan model bisnis. Teknologi memang penting, namun hanya sebatas pendukung. Dengan kata lain, kemutakhiran teknologi bukanlah tujuan, melainkan sarana.

4. Sumber daya yang terbatas

Inovasi tentu saja memerlukan sumber daya, bukan hanya finansial melainkan juga sumber daya manusia, waktu, teknologi. Sayangnya masih banyak pemimpin yang hanya berorientasi jangka pendek, semisal keuntungan finansial bulanan atau tahunan. Ini menjadi alasan pemimpin menolak inovasi.

Baca :   Dilema Whistleblower: Menjaga Integritas atau Menyelamatkan Karier?
5. Budaya yang tidak kondusif

Inovasi kerap terhambat oleh budaya organisasi yang kaku. Sistem dan orang-orang sekeliling yang tidak mendukung kerap membuat pemimpin tidak mau berinovasi.

6. Kegagalan masa lalu

Kegagalan masa lalu dalam berinovasi membuat pemimpin kurang percaya atau ragu-ragu terhadap upaya inovatif yang lain.

Cara Mengubah Mindset Leader

Mengingat pentingnya inovasi, pemimpin harus mengubah pola pikir mereka.

1. Menyadari pentingnya inovasi

Langkah pertama cara mengubah mindset adalah dengan menyadari tentang betapa pentingnya inovasi. Banyak cara yang bisa dilakukan. Misalnya melalui  pelatihan atau belajar dari organisasi yang berhasil melakukan inovasi dan yang ambruk karena tak mampu berinovasi. Pemimpin dapat belajar bagaimana Netflix sukses bertransformasi dari layanan DVD rental ke platform streaming global. Padahal, sebelumnya Netflix tidak ada apa-apanya dibandingkan  Blockbuster, perusahaan rental DVD terbesar di dunia pada masanya, Blockbuster menghasilkan keuntungan besar dari biaya keterlambatan pengembalian DVD.

Sayangnya, Blockbuster enggan meninggalkan model bisnis ini meskipun sudah ada tanda-tanda perubahan pasar. Pemimpin Blockbuster khawatir bahwa beralih ke model digital akan menggerus pendapatan dari rental fisik. Mereka terlalu berfokus untuk meraih hasil jangka pendek.  Berbeda halnya dengan Netflix.

Netflix, di bawah kepemimpinan Reed Hastings, selalu mencari cara untuk berinovasi. Dimulai dengan layanan DVD-by-mail sebelum akhirnya beralih ke streaming. Netflix berinvestasi besar-besaran dalam teknologi streaming, meskipun pada awalnya hal ini dianggap berisiko tinggi.

Blockbuster akhirnya bangkrut pada tahun 2010, sementara Netflix menjadi raksasa streaming global dengan nilai pasar yang mencapai ratusan miliar dolar. Perbedaan utama antara kedua perusahaan adalah mindset kepemimpinan: Netflix berani berinovasi, sementara Blockbuster terjebak dalam status quo. Kisah-kisah semacam ini dapat mengilhami dan membuka mata pemimpin tentang potensi inovasi.

Baca :   Dilema Whistleblower: Menjaga Integritas atau Menyelamatkan Karier?
2. Memiliki pola pikir bertumbuh (growth mindset)

Cara mengubah mindset berikutnya, dalam benak pemimpin harus tertanam pola pikir bertumbuh (growth mindset). Dengan memiliki pola pikir seperti ini, pemimpin yakin kemampuan dapat dikembangkan melalui usaha, pembelajaran, dan ketekunan. Kegagalan bukan akhir dari segalanya.

Lingkungan yang kondusif untuk melakukan percobaan yang bersistem dan berencana harus diciptakan demi mengurangi perasaan takut gagal. Bagaimanakah caranya? Dengan memberi kesempatan tim mencoba gagasan baru, menghargai setiap upaya inovasi meski hasilnya belum sempurna, dan juga mengembangkan budaya pembelajaran.  

Organisasi dapat menerapkan pendekatan seperti “fail fast, learn fast“. Dengan pendekatan cara mengubah mindset ini, percobaan kecil dilakukan secara cepat dan hasilnya segera dievaluasi. Dengan cara ini, risiko dapat diminimalkan sambil tetap mendorong budaya inovasi.

Menciptakan Lingkungan yang Mendorong Pemimpin untuk Berubah

Pemimpin boleh jadi lebih berani berinovasi jika ia mampu melihat bagaimana inovasi tersebut dapat berkontribusi bagi pencapaian visi dan misi organisasi. Pemimpin harus diberi pemahaman bagaimana inovasi meningkatkan efisiensi. Ini adalah bagian dari cara mengubah mindset yang sangat penting. Gunakan data yang valid untuk mendukung manfaat inovasi bagi organisasi. Tunjukkan pula bagaimana pesaing giat berinovasi. Jika tidak berinovasi, perusahaan akan mengalami stagnasi.

Baca :   Dilema Whistleblower: Menjaga Integritas atau Menyelamatkan Karier?

Jika dikelilingi oleh orang-orang yang pro perubahan, kemungkinan besar pemimpin merasa senang berinovasi. Untuk itu, pemimpin dapat membentuk tim lintas fungsi yang anggotanya memiliki sudut pandang beragam tatkala melihat masalah.

Adakalanya, resistensi timbul lantaran pemimpin merasa tidak terlibat dalam inovasi. Oleh karena itu, sejak awal pemimpin harus dilibatkan. Misalnya berpartisipasi dalam urun rembuk, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan inovasi. Dengan demikian, mereka akan lebih mendukung inovasi.

Inovasi memang tidak melulu soal teknologi. Meski demikian, teknologi berperan penting dalam inovasi. Oleh karena itu, keterbukaan pemimpin terhadap perkembangan teknologi menjadi keharusan. Karena itu, pemimpin harus rajin-rajin mengikuti perkembangan teknologi, untuk selanjutnya meempertimbangkan penggunaannya di perusahaan.

Pemimpin perlu dibiasakan menghadapi tiap perubahan dengan sikap positif. Dengan demikian, segala kecemasan dan ketakutan akan ketidakpastian dapat diatasi, atau paling tidak diminimalkan.

Mengadopsi inovasi dimulai dengan mindset yang tepat. Jika ada mindset yang menghambat, seorang pemimpin harus melakukan berbagai cara mengubah mindset seperti yang dijelaskan diatas. Sebagai pemimpin, apakah Anda siap mengatasi resistensi dan mendorong perubahan yang berarti? Hubungi The Jakarta Consulting Group (JCG) sekarang dan kami akan membantu Anda menghadapi transformasi dengan wawasan serta solusi strategis.

#inovasi           #leader            #mindset         #perubahan                  #teknologi       #Blockbuster              #Netflix                       #Reed Hastings                      #growth mindset

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Article