Di era modern ini, jika ingin merekrut pegawai yang efektif dan efisien, pegiat Human Resource perlu mengikuti metode seleksi karyawan yang tepat. Hal tersebut diperlukan supaya mereka bisa menyeleksi kandidat yang tepat dengan background dan kualifikasi yang sesuai.
Tak hanya itu, metode ini juga diperlukan agar Human Resource bisa menemukan karyawan terbaik untuk posisi yang sedang lowong. Dengan demikian, tujuan bisnis serta visi-misi perusahaan bisa tercapai dalam waktu yang lebih cepat.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki sistem dan prosedur perekrutan yang baik. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seleksi dilakukan secara efektif agar kandidat karyawan terbaik dapat diperoleh.
Untuk itulah dibutuhkan strategi mass hiring atau perekrutan massal, agar Anda dan perusahaan bisa mengatasi kebutuhan tenaga kerja yang besar dalam waktu terbatas. Jadi, ketahui seperti apa definisi, cara kerja, hingga strategi dan tips untuk menerapkannya.
Strategi perekrutan massal atau mass hiring dapat menjadi salah satu solusi untuk memperoleh tim yang kompeten dan kompetitif. Sebab, salah satu tantangan yang dihadapi oleh perusahaan adalah cara menarik dan merekrut tenaga kerja berkualitas dengan cepat.
Apa yang Dimaksud dengan Strategi Perekrutan Massal?
Sesuai namanya yaitu mass hiring (perekrutan massal), strategi ini adalah proses untuk merekrut sejumlah besar kandidat dalam waktu terbatas. Tujuan dari strategi ini adalah memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan cepat dan efisien.
Dalam mass hiring, perusahaan akan melibatkan tim perekrut yang bekerja dengan intensitas tinggi untuk menyeleksi dan merekrut kandidat dalam jumlah besar. Prosesnya dapat mencakup berbagai tahapan seperti penyaringan awal, uji kompetensi, hingga wawancara.
Mengapa Strategi Mass Hiring Sangat Dibutuhkan?
Biasanya, strategi perekrutan massal dilakukan ketika perusahaan menghadapi situasi tertentu. Contohnya seperti ekspansi bisnis, pembukaan cabang baru, pengadaan proyek besar, tingginya turnover tenaga kerja, dan lain sebagainya, sebagaimana rincian berikut:
1. Ekspansi dan Pembukaan Cabang
Ketika suatu bisnis melakukan ekspansi, membuka unit, atau membuka cabang baru, akan dibutuhkan membutuhkan tenaga kerja yang signifikan untuk mengisi posisi baru tersebut. Dalam situasi seperti ini, strategi perekrutan massal adalah cara paling efektif.
2. Proyek Besar dan Klien Baru
Ketika mendapatkan proyek besar atau bermitra dengan klien baru, akan dibutuhkan tim lebih besar untuk menangani kebutuhan proyek atau klien tersebut. Apalagi jika membutuhkan tim dalam waktu singkat, maka perekrutan massal adalah solusinya.
3. Pertumbuhan Perusahaan
Perusahaan yang mengalami pertumbuhan pesat akan membutuhkan banyak tenaga kerja baru untuk memenuhi peningkatan kebutuhan operasional. Karena itu, mass hiring menjadi solusi untuk mengatasi tuntutan pertumbuhan yang pesat.
4. Adanya Event Khusus
Beberapa jenis bisnis seperti perhotelan, pariwisata, ritel, atau layanan konsumen lain dapat mengalami lonjakan pengguna selama event atau pada periode tertentu. Contohnya saat tahun baru atau musim liburan, diperlukan mass hiring untuk mengatasi lonjakan permintaan.
5. Tingkat Pergantian Karyawan yang Tinggi
Tingkat turnover atau pergantian karyawan yang tinggi dapat membuat perusahaan kekurangan tenaga kerja. Dalam situasi ini, strategi perekrutan massal diperlukan untuk mengisi posisi yang kurang dengan cepat, agar dapat mengurangi dampak negatif turnover.
Tips Strategi Perekrutan Massal yang dapat diterapkan
Melakukan perekrutan massal dalam waktu singkat bukanlah hal mudah, namun bukan berarti hal tersebut tidak bisa dilakukan. Sebagai panduan, berikut ini beberapa strategi yang bisa diterapkan saat Anda melakukan mass hiring.
1. Buat Perencanaan Awal
Sebelum memulai perekrutan massal, penting untuk merencanakan perekrutan dengan baik. Termasuk di antaranya menetapkan tujuan perekrutan, analisis kebutuhan tenaga kerja, perhitungan kebutuhan anggaran, penyusunan jadwal, hingga kebutuhan sumber daya.
2. Membangun Employer Brand yang Kuat
Employer brand merupakan cara Anda mempresentasikan diri sebagai perekrut kepada calon kandidat untuk mencerminkan nilai, misi, visi, budaya, manfaat, dan prestasi perusahaan. Membangun employer brand akan membantu Anda menarik calon kandidat berkualitas.
3. Memanfaatkan Rekomendasi
Rekomendasi karyawan atau biasa disebut emploee referrals didapatkan ketika karyawan saat ini merekomendasikan teman, kolega, atau kontak profesional kepada perusahaan. Hal ini dapat membantu mengurangi waktu, biaya, dan upaya dalam merekrut karyawan abru.
4. Memanfaatkan Media Sosial
Platform media sosial seperti LinkedIn, Facebook, Twitter, atau Instagram sangat efektif untuk memaksimalkan strategi perekrutan massal. Cobalah memposting iklan lowongan serta berinteraksi dengan calon kandidat di media sosial untuk meningkatkan minat mereka.
5. Merekrut dengan Sistem Batch
Strategi merekrut dalam sistem batch atau kelompok berarti merekrut beberapa kandidat untuk posisi serupa secara bersamaan. Hal ini dapat membantu menghemat waktu dan sumber daya melalui wawancara kelompok, asesmen, dan orientasi secara sekaligus.
6. Bermitra dengan Agen Eksternal
Opsi strategi perekrutan massal selanjutnya adalah dengan bermitra bersama agen eksternal seperti perusahaan perekrutan, agen penyalur tenaga kerja, atau perusahaan outsourcing. Agen eksternal dapat menjadi solusi mengakses lebih banyak kandidat dengan cepat.
7. Menggunakan Sistem ATS
Sistem Pelacakan Pelamar (Applicant Tracking System/ATS) adalah perangkat lunak yang membantu Anda mengelola proses perekrutan secara lebih efisien dan efektif. Karena itu, pastikan untuk meminta calon kandidat melampirkan CV atau Resume yang ATS friendly.
8. Membangun Talent Pipeline
Talent pipeline mengacu pada kumpulan kandidat potensial yang kompetensi maupun pengalamannya cocok untuk mengisi suatu posisi jika sewaktu-waktu lowong di masa depan. Sehingga ketika nanti dibutuhkan, Anda bisa segera merekrut dengan cepat.
9. Tawarkan Opsi Kerja Fleksibel
Salah satu daya tarik utama bagi calon tenaga kerja saat ini adalah opsi kerja fleksibel, contohnya seperti WFA, kerja by project, freelance, atau tawaran fleksibilitas jam kerja. Hal ini dapat membantu meningkatkan jangkauan kandidat tanpa terbatas lokasi maupun waktu.
10. Menawarkan Benefit Kerja yang Kompetitif
Saat menerapkan strategi perekrutan massal, Anda juga bisa menawarkan kompensasi dan benefit kompetitif untuk menarik perhatian calon karyawan. Baik itu benefit dari segi gaji, bonus, tunjangan, asuransi, cuti, mentorship, pengembangan karir, dan lain sebagainya.
11. Melakukan Wawancara Online
Saat merekrut melalui wawancara langsung, dibutuhkan waktu, biaya, dan tenaga yang signifikan, baik bagi Anda selaku perekrut maupun bagi kandidat. Karena itu, melakukan wawancara online via video dapat membantu Anda sumber daya yang dibutuhkan.
Berbagai strategi di atas dapat menjadi solusi untuk memaksimalkan proses merekrut karyawan baru secara efisien dalam waktu singkat. Jika dibutuhkan, Anda juga bisa menyusun strategi khusus sesuai kebutuhan atau permintaan perusahaan.
Dalam dunia bisnis yang dinamis seperti saat ini, strategi mass hiring merupakan cara efektif untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan cepat. Bagi para profesional muda yang sedang mencari peluang kerja, mass hiring juga dapat menjadi kesempatan potensial.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan maupun kandidat untuk memahami mekanisme perekrutan dan mempersiapkannya dengan baik. Untuk mempermudah, berbagai strategi perekrutan massal di atas dapat dijadikan sebagai panduan.
Mass Selection Services
The Jakarta Consulting Group berpengalaman luas dalam melaksanakan seleksi massal yang melibatkan ribuan kandidat di seluruh Indonesia. Pengelolaan proses seleksi skala besar ini tentunya membutuhkan koordinasi yang efektif dan metodologi asesmen yang solid agar evaluasi terhadap kandidat dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Kami memiliki sumber daya, infrastruktur, dan keahlian yang dibutuhkan untuk menjangkau kandidat di berbagai wilayah geografis. Hal ini memungkinkan organisasi untuk mengenali serta memantau talenta-talenta tanpa terkendala batasan geografis.
Kategori : Manajemen Sumber Daya Manusia & Bakat
Related Posts:
TikTok untuk Rekrutmen: Bisakah Memikat Talenta yang Tepat?
Turnover Contagion: Menyikapi Gelombang Pengunduran Diri yang Mengancam Stabilitas Tim
Pro Kontra Experiential Hiring
Kepemimpinan Tanpa Jabatan: Dampak Nyata dari Shadow Leadership
Glass Cliff: Tantangan Kepemimpinan bagi Wanita dan Minoritas di Tengah Krisis