Strategi Halo Effect untuk Memperkuat Branding Karyawan Manajerial. Dengan menyadari halo effect yang terjadi, Anda dapat menghindari penilaian yang tidak objektif dan mendukung budaya kerja yang lebih adil serta inklusif.
Sebagai seorang karyawan, penting bagi Anda untuk memahami Halo Effect yang terjadi di tempat kerja, karena fenomena ini dapat memberikan dampak negatif pada lingkungan kerja.
Selain itu, memahami apa itu halo effect dan bagaimana upaya menghindarinya juga dapat memperkuat dinamika tim dan produktivitas secara keseluruhan.
Banyak penelitian mengenai rusaknya kinerja perusahaan akibat efek halo. Pertama kali diidentifikasi oleh psikolog AS Edward Thorndike pada tahun 1920, istilah ini menggambarkan kecenderungan untuk membuat kesimpulan spesifik berdasarkan kesan umum.
Strategi Halo Effect untuk Memperkuat Branding Karyawan Manajerial
Bagaimana Halo Effect terwujud dalam dunia bisnis? Bayangkan sebuah perusahaan yang berjalan dengan baik, dengan penjualan yang meningkat, laba yang tinggi, dan harga saham yang membumbung tinggi. Kecenderungannya adalah menyimpulkan bahwa perusahaan mempunyai strategi yang baik, pemimpin yang visioner, karyawan yang termotivasi, orientasi pelanggan yang sangat baik, budaya yang dinamis, dan sebagainya.
Namun ketika perusahaan tersebut mengalami penurunan, misalnya penjualan turun dan laba menyusut—banyak orang dengan cepat menyimpulkan bahwa strategi perusahaan tersebut salah, karyawannya terlena dengan kesuksesan masa lalu, mengabaikan pelanggan, budaya perusahaan sudah kuno, dan masih banyak pandangan sinis lainnya.
Apakah Penting untuk Memahami Halo Effect?
Berikut sejumlah alasan yang membuat Anda perlu memahami halo effect:
1. Meningkatkan Kemampuan Kepemimpinan
Memahami halo effect dapat membantu Anda menjadi pemimpin yang lebih baik dengan menghindari pandangan yang tidak objektif dan memberikan perlakuan yanga dil kepada setiap anggota tim.
2. Meningkatkan Taktik Pemasaran
Bagi divisi marketing atau pemasaran, pemahaman terhadap halo effect dapat membantu meningkatkan efektivitas pemasaran produk dan brand perusahaan.
3. Memperkuat Hubungan
Pemahaman terhadap halo effect juga memungkinkan Anda menggunakannya untuk meningkatkan hubungan dengan menciptakan kesan positif pada awal pertemuan atau ketika berinteraksi.
4. Meningkatkan Pengetahuan Sosial
Halo effect adalah konsep penting untuk memahami situasi dan interaksi sosial. Oleh karena itu, mempelajari lebih lanjut tentang hal ini dapat meningkatkan pengetahuan Anda mengenai komunikasi dan interaksi sosial.
Halo Effect di Dunia Kerja
Halo Effect dapat terjadi di mana saja, termasuk dunia kerja. Bahkan, pada beberapa kesempatan halo effect dapat dimanfaatkan dalam perkembangan karier dan produktivitas perusahaan.
1. Halo effect dalam marketing
Investopedia menyebut halo effect dalam marketing sebagai istilah untuk favoritisme konsumen terhadap suatu lini produk karena pengalaman positif dengan produk lain oleh produsen yang sama.
Efek ini berhubungan erat dengan kekuatan brand, brand loyalty, dan berkontribusi terhadap brand equity.
Perusahaan menciptakan halo effect dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Konsentrasi upaya pemasaran pada produk dan layanan yang berkinerja tinggi dan sukses akan menungkatkan visibilitas dan reputasi perusahaan.
Ketika konsumen memiliki pengalaman positif dengan suatu brand, mereka secara kognitif membentuk bias loyalitas yang mendukung brand tersebut.
Mereka hanya berasumsi bahwa jika sebuah brand sangat bagus pada satu produk, produk lain yang dikeluarkan brand tersebut pasti memiliki kualitas yang sama.
Asumsi inilah yang akan membawa dampak pada loyalitas konsumen pada brand tertentu saja. Efek inilah yang disasar oleh tim marketing ketika mempromosikan produknya.
2. Halo effect di lingkungan kerja
Ada sejumlah cara halo effect dapat memengaruhi persepsi orang lain di lingkungan kerja.
Sebagian besar ahli psikologi menyebut bahwa efek ini adalah salah satu bias paling umum yang memengaruhi performance appraisal.
Atasan dapat menilai bawahan berdasarkan persepsi karakteristik tunggal daripada keseluruhan kinerja dan kontribusinya.
Misalnya, antusiasme atau sikap positif seorang pekerja dapat menutupi kekurangan pengetahuan atau keterampilannya, menyebabkan rekan kerja menilai ia lebih tinggi daripada kinerja aktualnya.
Akan tetapi, Halo Effect tidak hanya terjadi ketika penilaian kinerja saja. Halo effect dapat terjadi dalam situasi kerja apa saja.
Contohnya, seorang karyawan dapat memanfaatkan halo effect yang positif untuk lolos dari teguran.
Ia dapat datang terlambat atau berkinerja buruk dibandingkan dengan rekan-rekannya tanpa mendapatkan teguran karena efek tersebut.
Halo effect juga dapat memengaruhi pemberian tugas dalam lingkungan kerja. Misalnya, ketika kamu bekerja dengan baik di satu tugas, atasan akan cenderung memberikan tugas lain yang sejenis kepadamu.
Efek ini juga dapat memengaruhi keputusan promosi pada sebuah perusahaan. Ini sering kali dihasilkan dari penilaian kinerja yang positif.
Strategi Halo Effect untuk Memperkuat Branding Karyawan Manajerial
Berikut ini strategi halo effect untuk memperuat branding karyawan manajerial dan membangun budaya keadilan dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif :
1. Menerima Kritik
Berikan atau cari feedback konstruktif serta pandangan yang beragam selama proses pengambilan keputusan. Dengan memberikan ruang tersebut, Anda pun dapat memberikan kesempatan bagi semua orang untuk berbicara dan memperbaiki diri.
2. Terapkan Komunikasi yang Terbuka
Gunakan komunikasi yang terbuka untuk menghadapi bias. Keterbukaan Anda dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk berbagi pengalaman dan pendapat mereka.
3. Dukung Keberagaman
Hadir dan mendukung inisiatif dan keberagaman, serta inklusi akan mendorong peluang yang setara bagi semua karyawan.
4. Membangun Kesadaran Diri
Mulailah menyadari diri Anda dan berusaha menjadi lebih fleksibel dalam berpikir. Berpikirlah dengan baik daan belajarlah dari pengalaman yang sudah Anda alami.
5. Pahami Dampak Kesan Pertama
Selanjutnya, Anda perlu memahami bahwa kesan pertama tidak selalu mencerminkan seluruh potensi seseorang. Orang bisa memiliki kemampuan dan karakter yang lebih beragam dibandingkan yang terlihat di permukaan.
6. Berperilaku Baik
Latih empati dan selalu ingat bahwa setiap orang memiliki kelemahan. Selain itu, Anda perlu bersikap baik kepada orang lain seperti yang Anda harapkan untuk diri sendiri.
7. Tetap Positif
Ciptakan tim yang saling mendukung dan kuat. Lingkungan yang penuh kepercayaan akan membantu menciptakan rasa aman, di mana setiap orang akan merasa nyaman dalam mengakui keunikan masing-masing dan bersedia mengatasi kelemahan bersama-sama.
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami halo effect merupakan sebuah fenomena sosial di mana orang cenderung memberikan label positif kepada orang lain berdasarkan penilaian positif sebelumnya terhadap karakter mereka.
Hal ini dapat mempengaruhi interaksi sosial dan dinamika di tempat kerja, di mana persepsi positif terhadap satu aspek seseorang dapat mempengaruhi penilaian terhadap aspek lainnya.
Sumber :
- https://www.linkedin.com/pulse/edition-4-halo-effect-leadership-mirage-%E1%B4%8B%CA%80%C9%AA%EA%9C%B1%E1%B4%9B%C9%AA-%EA%9C%B1%E1%B4%9B%CA%80%E1%B4%80%E1%B4%A1-%E1%B4%8D%CA%99%E1%B4%80-fexle/
- https://www.beapplied.com/post/what-is-the-halo-and-horn-effect-and-how-does-it-influence-hiring