Bisnis Keluarga : Kopi Torabika, Produk Mayora yang Mendunia

Bisnis Keluarga : Kopi Torabika, Produk Mayora yang Mendunia

Bisnis Keluarga Kopi Torabika : Produk Mayora yang Mendunia. Masyarakat Indonesia, dari berbagai lapisan, sangat akrab dengan kopi. Salah satu merek kopi yang sangat populer adalah Torabika. Ternyata, merek ini memiliki sejarah panjang. Penikmat kopi paham betul cita rasa Torabika.

Seperti dikutip dari olenka.id, perjalanan Torabika dimulai pada 1990, sekitar tiga setengah dekade yang lalu. Torabika diproduksi oleh PT Torabika Eka Semesta, anak perusahaan PT Mayora Indah Tbk (Mayora). Tentunya kita sudah akrab dengan Mayora, Produk-produk Mayora yang terkenal di antaranya adalah Roma, Beng Beng, Choki Choki, Energen, Teh Pucuk Harum, dan masih banyak lagi.

Bisnis Keluarga : Kopi Torabika, Produk Mayora yang Mendunia

Mayora sendiri didirikan pada 1948, memulai usahanya dengan memproduksi biskuit secara rumahan di Jakarta. Produk pertama yang terkenal adalah Roma dan Marie. Pada 1970, seiring pesatnya perkembangan usaha, didirikanlah Inbisco Group (Indonesian Biscuit Company). Pabrik pertama Inbisco Group didirikan di Jakarta dengan kapasitas produksi 9.000 ton biskuit per tahun.

Pada 1977, Jogi Hendra Atmadja, generasi ketiga keluarga Atmadja, bersama dua rekannya, Darmawan Kurnia dan Raden Soedigdo, mendirikan PT Mayora Indah. Perusahaan ini berfokus pada produksi biskuit, wafer, dan produk olahan cokelat. Pabrik pertama Mayora Indah dibangun di Tangerang pada 1980. Pada 1981, keluarga Atmadja juga mendirikan PT United Brand (kemudian menjadi PT Unita Branindo pada 1984), yang bergerak di bidang penganan seperti permen dan wafer. Perusahaan ini kemudian menjadi bagian dari Inbisco Group yang berkembang pesat dan menjadikannya pemain utama di industri makanan ringan Indonesia. Pada Juli 1990, Mayora menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia).

Baca :   Transformasi Peran Rekruter: Dari Headhunter menjadi Growth Partner

PT Torabika Eka Semesta berfokus pada produksi kopi instan berkualitas. Pada awal berdirinya, Torabika membidik pasar lokal dengan memproduksi kopi instan dalam bentuk sachet praktis yang mudah diseduh dan nikmat. Ternyata, produk ini disambut hangat oleh konsumen, terutama oleh mereka yang sibuk tetapi masih mendambakan kopi yang bermutu.

Nama Torabika sendiri terdiri dari kata tora dan bika. Tora berarti kemakmuran atau kesuksesan, sedangkan bika berarti kopi berkualitas tinggi yang iharapkan mampu memaskan selera konsumen.

Selanjutnya, Torabika merambah pasar internasional. Torabika mulai diperkenalkan di negara Asia Tenggara. Tak sampai di sini. Torabika Cappuccino sukses menjadi pemimpin pasar di Rusia. Di daerah dingin seperti Rusia, kopi bisa menjadi minuman penghangat tubuh. Torabika Cappuccino ternyata sangat digemari anak muda Rusia. Torabika juga mengekspor produknya ke negara-negara timur tengah seperti Irak dan Lebanon.

Keberhasilan Torabika adalah berkat dukungan kekuatan distribusi Mayora yang sudah memiliki jaringan yang luas di pasar global. Selain itu, dukungan Mayora dalam hal riset pasar dan inovasi produk turut membantu. Torabika juga peka dengan selera pelanggan. Misalnya , Torabika memproduksi kopi dengan varian rendah kalori dan kopi tanpa gula serta terus berinovasi dalam kemasan yang lebih praktis dan ramah lingkungan.

Baca :   Kepemimpinan Tanpa Jabatan: Dampak Nyata dari Shadow Leadership

Jogi Hendra Atmadja memiliki tiga anak, yaitu Andre Sukendra Atmadja, Hendarta Atmadja, dan Wardhana Atmadja. Menurut informasi dari https://www.mayoraindah.co.id/, saat ini ketiganya menjabat sebagai direktur di Mayora.

Kisah Mayora sekali lagi menunjukkan bahwa bisnis keluarga senantiasa menjadi pionir produk yang inovatif. Inovasi inilah yangmengantarkan bisnis keluarga yang semula berskala sangat kecil menjadi raksasa yang disegani, bukan saja di level nasional melainkan juga global. Tiap generasi biasanya memilki fokus inovasinya masing-masing. Sebagai contoh, generasi pertama memusatkan perhatian untuk memperkuat merek Roma dan Marie. Genrasi kedua dan ketiga mendiversifikasi produk (meski tetap di seputar makanan).

Namun, yang paling fenomenal adalah Torabika. Inovasi dilakukan sebagai respons terhadap orang orang meski sibuk namun tetap ingin menikmati kopi berkualitas dan praktis. Dari sisi nama pun, perusahaan melakukan inovasi, dalam hal ini nama Torabika. Perusahaan memanfaatkan nama untuk mengangkat citra merek. Memang, semangat inovasi harus tetap dinyalakan dari generasi ke generasi. Namun, pelaksanaannya di lapangan disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, kopi rendah kalori dan tanpa gula diproduksi sebagai respons terhadap meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Demikian pula hanya dengan kemasan ramah lingkungan.

Baca :   Pemimpin Bayangan dalam Bisnis keluarga

Seperti dibahas di atas, keberhasilan Torabika adalah berkat dukungan Mayora memiliki jaringan distribusi yang luas. Mayora mampu mengelola logistik dan rantai pasoknya. Namun, jaringan ini tidak mungkin dibangun dalam waktu singkat. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah perusahaan melakukan perencanan strategis dan investasi jangka panjang.

Kerja sama serta kekompakan keluarga menjadi kunci utama kesuksesan inovasi. Generasi penerus biasanya membawa sudut pandang baru, tak sekadar melanjutkan yang sudah ada. Di samping itu, kesuksesan bisnis keluarga seperti Mayora dalam berkiprah di pasar internasional adalah hasil perpaduan antara nilai-nilai keluarga dengan praktik manajemen modern. Hal penting lainnya adalah jika sudah berkembang, sesama perusahaan yang bernaung di bawah bisnis keluarga bila saling memanfaatkan sumber daya. Tentunya, pemanfaatan ini dilakukan dengan cara yang sehat dan berpegang pada aturan.

Bisnis Keluarga Kopi Torabika : Produk Mayora yang Mendunia

Kategori: Family Business

#Torabika #Mayora #Bisnis Keluarga #Jogi Hendra Atmadja #Tora Bika Cappucino #inovasi #merek #distribusi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait