bisnis keluarga

Holding Company untuk Menciptakan Sinergi dalam Bisnis Keluarga

Holding Company telah menjadi pilihan banyak perusahaan di berbagai negaram baik bisnis keluarga ataupun bukan. Contohnya, Tata Sons Limited di India, Cheung Kong Holdings di Hong Kong, dan KB Holdings di Jerman. Di Korea Selatan, pemerintah mendorong chaebol (konglomerat yang biasanya dimiliki keluarga) untuk membentuk Holding Company guna meningkatkan transparansi dan tata kelola perusahaan.

Pada 2021, jumlah Holding Company di Korea Selatan meningkat menjadi 168, naik dari 164 pada tahun sebelumnya.

Manfaat Holding Company bagi Bisnis Keluarga

Bisnis keluarga yang berkembang pesat sering melakukan diversifikasi usaha melalui konglomerasi, memiliki berbagai aset seperti bisnis manufaktur, jasa, tanah, bangunan, hak paten, dan investasi kecil. Dalam struktur Holding Company, aset dan bisnis yang beragam ini dapat dikumpulkan dan diatur sebagai anak perusahaan di bawah satu payung induk perusahaan.

Holding Company membantu mengatasi masalah kendali dan kepemilikan yang sering dihadapi bisnis keluarga. Dengan berbagai bidang bisnis dan anggota keluarga yang makin banyak, konflik sering terjadi. Holding Company memungkinkan pengendalian bisnis yang lebih besar dan beragam, sekaligus menciptakan sinergi antar anak perusahaan.

Holding Company juga menjadi sarana menjaga kerukunan keluarga. Anggota keluarga dapat berperan sesuai minat dan bakatnya, sementara generasi senior tetap dapat memegang posisi manajemen sambil memberi kesempatan kepada generasi muda untuk menjalankan usaha. Ini membantu menghindari sikap pilih kasih dalam mengelola bisnis yang terdiversifikasi.

Baca :   Pro Kontra Side Hustle Generai Muda Bisnis Keluarga

Selain itu, Holding Company memfasilitasi perencanaan aset (estate planning) dan peralihan aset antargenerasi. Di Amerika Serikat, banyak bisnis keluarga multigenerasi menggunakan struktur Holding Company untuk meningkatkan transparansi pengelolaan perusahaan, yang bermanfaat bagi keluarga, profesional nonkeluarga, pemberi pinjaman, dan pemangku kepentingan lainnya.

Holding Company juga dapat menjadi alat untuk menghadapi pengambilalihan paksa (hostile takeover). Contohnya, Hermes, produsen barang mewah asal Prancis, membentuk Holding H51 pada 2011 untuk mencegah pengambilalihan oleh LVMH. Anggota keluarga Hermes sepakat untuk tidak menjual saham mereka selama dua dekade ke depan, mempertahankan 54% kepemilikan saham hingga 2041.

Antisipasi Sebelum Membentuk Holding Company dalam Bisnis Keluarga

Sebelum membentuk Holding Company, ada beberapa hal yang perlu diantisipasi, terutama terkait masalah finansial. Meskipun setiap bisnis keluarga di bawah Holding Company relatif mandiri, keputusan tentang pendapatan, pemanfaatan aset, dan kompensasi harus diputuskan bersama. Hal ini bisa menjadi sensitif dan berpotensi menimbulkan konflik jika tidak ditangani dengan baik.

Pendanaan perusahaan baru di bawah Holding Company harus dikelola secara objektif untuk menghindari kecemburuan dan ketidakpuasan anggota keluarga. Alokasi pendanaan sebaiknya diputuskan oleh pihak independen, lepas dari pengaruh keluarga.

Baca :   Bisnis Keluarga : Kopi Torabika, Produk Mayora yang Mendunia

Struktur Holding Company harus didasarkan pada visi yang jelas dan mengikat bisnis-bisnis di bawahnya. Struktur yang tidak sejalan dengan visi tidak akan efektif dalam menggerakkan bisnis keluarga. Tujuan pembentukan Holding Company harus dirumuskan secara jelas, baik untuk mendorong pertumbuhan bisnis maupun menjaga kerukunan keluarga.

Kasus: Korea Kolmar Holdings

Pada 2012, Kolmar Korea memutuskan untuk menjadi Holding Company, menjadikannya yang pertama dalam industri kosmetik Korea Selatan. Keputusan ini disambut positif oleh pasar, dan nilai pasar perusahaan meningkat dari 33,5 juta dolar AS menjadi 49,1 juta dolar AS. Meskipun perusahaan ini bukan termasuk bisnis keluarga, namun contoh ini cukup relevan untuk menggambarkan Holdings Company.

Kolmar Korea memulai bisnisnya sebagai produsen kosmetik OEM (Original Equipment Manufacturer), kemudian merambah ke industri farmasi dan makanan kesehatan melalui anak perusahaannya. Pada 2002, Kolmar Korea berekspansi ke sektor farmasi dengan membeli BRN Science, yang kemudian diubah namanya menjadi Kolmar Pharma. Kolmar Pharma menjadi CMO (Contract Manufacturing Organization) farmasi terkemuka.

(Kolmar Holdings, from: businesskorea.co.kr)

Seiring dengan pertumbuhan bisnisnya, Kolmar Korea mengubah struktur korporasinya menjadi Holding Company dengan nama Korea Kolmar Holdings. Perusahaan ini memiliki empat anak perusahaan: Kolmar BNH (kosmetik dan suplemen kesehatan), Kolmar Pharma (farmasi), Pharmascience Korea (farmasi), dan Kracie (farmasi). Kolmar Korea sendiri membawahkan empat perusahaan manufaktur.

Baca :   Pemimpin Bayangan dalam Bisnis keluarga

Perubahan struktur ini berdampak positif pada harga saham Kolmar Korea, yang meningkat hingga 100%. Korea Kolmar Holdings terus meningkatkan kapabilitas teknisnya dengan mengembangkan teknologi dan produk baru melalui pusat riset yang terintegrasi. Rotasi staf antar anak perusahaan juga meningkatkan kompetensi karyawan.

Pada Mei 2022, Korea Kolmar Holdings mengakuisisi semua hak merek dagang Kolmar dari Kolmar Group, mengalihkan kepemilikan merek Kolmar dari perusahaan AS ke perusahaan Korea Selatan.

Penutup

Holding Company menjadi solusi efektif bagi perusahaan keluarga untuk mengelola bisnis keluarga yang terdiversifikasi, menciptakan sinergi antar anak perusahaan, dan menjaga kerukunan keluarga. Namun, pembentukan Holding Company memerlukan perencanaan yang matang, terutama dalam hal finansial, struktur, dan tujuan jangka panjang. Kasus Korea Kolmar Holdings menunjukkan bagaimana Holding Company dapat meningkatkan nilai perusahaan dan menciptakan sinergi antar bisnis yang beragam.

#Holding Company     #bisnis keluarga          #chaebol         #diversifikasi               #kerukunan keluarga              #estate planning         #Hermes         #Kolmar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait