Peran Headhunter Pasca-PHK Massal

Peran Headhunter Pasca-PHK Massal

Peran Headhunter Pasca-PHK Massal. Dalam lima tahun terakhir, PHK massal banyak terjadi. Dimulai dari pandemi Covid-19 yang memporak-porandakan nyaris semua sendi kehidupan. Berakhirnya pandemi tidak lantas membuat PHK massal berhenti. Ketegangan geopolitik, restrukturisasi, serta perubahan teknologi dan pasar membuat PHK massal berlanjut akibat melambatnya ekonomi. PHK massal berdampak tidak hanya bagi karyawan, tetapi perusahaan. Inovasi bisa lumpuh. Pesaing memanfaatkan situasi untuk merebut pasar. Kepercayaan karyawan yang tidak terkena PHK juga anjlok. Mereka bekerja di bawah bayang-bayang ketidakpastian. Jangan-jangan setelah ini giliran saya, begitu kekhawatiran yang ada dalam benak mereka.

Setelah melakukan PHK massal, tentunya perusahaan harus menatap ke depan. Mereka harus berupaya membangun kembali timnya secara efisien, inovatif, dan kompetitif. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentunya diperlukan modal manusia yang unggul. Dalam hal ini, headhunter dapat membantu perusahaan.

Peran Headhunter Pasca-PHK Massal

Mengapa perusahaan perlu menggandeng headhunter untuk mendapatkan talenta unggul? Headhunter memiliki pemahaman yang lebih komprehensif seputar kondisi ketenagakerjaan terkini. Dengan memanfaatkan headhunter, perusahaan dapat menghemat uang dan waktu. Headhunter juga memudahkan perusahaan mendapatkan talenta dengan kualifikasi yang relevan. Headhunter juga dapat membantu memilihkan kondisi psikologis karyawan yang tersisa akibat PHK.

Baca :   Kisah Inspiratif Pengusaha Lokal: Dari Tukang Cuci Jadi Raja Oleh-Oleh Bali: Kisah Inspiratif Ajik Krisna

Caranya? Membantu perekrutan karyawan yang memiliki nilai-nilai yang selaras dengan budaya perusahaan. Headhunter juga membantu meminimalkan kesalahan perekrutan. Perekrutan yang tidak tepat mahal biayanya. Bukan hanya finansial, melainkan juga produktivitas. Belum lagi potensi perselisihan dengan karyawan lain. Dengan menyerahkan sebagian perekrutan pada headhunter., konsentrasi perusahaan tidak terpecah. Perusahaan dapat memfokuskan diri pada isu-isu strategis.

Lantas, bagaimanakah caranya headhunter membantu perusahaan pasca-PHK massal? Berbekal jejarinngnya yang luas, headhunter dapat menemukan kandidat yang memiliki keterampilan teknis dan nonteknis yang relevan. Jejaring yang luas ini akan membantu mempercepat rekrutmen. Termasuk akses kepada talenta-talenta pasif, yaitu talenta yang sedang tidak mencari pekerjaan (baru). Jangan pernah meremehkan talenta pasif ini. Banyak dari mereka memiliki kualifikasi yang unggul dan relevan.

Baca :   Setelah Memutuskan Mengundurkan Diri

Tak berhenti sampai di sini. Headhunter dapat membawa ide-ide segar berdasarkan pemahaman komprehensif mereka tentang pasar, kandidat, dan industri. Headhunter juga dapat membantu perusahaan memulihkan reputasinya pasca-PHK massal. Umumnya, orang berpersepsi negatif terhadap perusahaan yang melakukan PHK massal. Banyak orang menganggap perusahaan sedang bermasalah, tak punya rasa kemanusiaan, tak tahu balas budi, dan sebagainya (yang pastinya belum tentu benar). Nah, headhunter dapat membantu perusahaan membalikkan persepsi negatif tersebut.

Strategi perekrutan oleh headhunter pasca-PHK sebenarnya secara umum tidak jauh berbeda dengan kondisi normal. Mulai dari memahami kebutuhan spesifik perusahaan, menggunakan berbagai sumber untuk menemukan kandidat potensial, menyeleksi secara ketat, mendampingi saat negosiasi, dan ada yang memberi dukungan onboarding.

Namun, pasca PHK-massal, perekrutan oleh headhunter tidaklah mudah. Ada tantangan khas, yang barangkali tidak dijumpai dalam kondisi normal. Seperti diketahui, PHK massal tidak memilih-milih sasaran. Karyawan dengan kompetensi serta prestasi kerja yang baik pun bisa terdampak. Karyawan seperti ini biasanya menjadi rebutan banyak perusahaan. Oleh karenanya, headhunter harus bergerak cepat.

Baca :   Promosi Senyap: Siap-Siap Termotivasi atau Terdemotivasi?

Seperti disinggung sebelumnya, headhunter bisa membantu perusahaan memuihkan citra buruk pasca-PHK massal. Dalam hal ini, headhunter bisa meyakinkan kandidat bahwa PHK yang dilakukan perusahaan benar-benar menjadi pilihan terakhir, dan bahwa Keputusan mem-PHK karyawan benar-benar Keputusan yang tidak mudah. Namun, upaya untuk meyakinkan ini haruslah didukung dengan fakta, bukan pencitraan semata.

Headhunter harus senantiasa mengikuti tren terbaru, mulai dari pemasaran, sumber daya manusia, ekonomi, industri, teknologi, dan sebagainya. Ini lantaran semuanya itu senantiasa berkembang, sehingga berdanpak pada perekrutan.

Peran Headhunter Pasca-PHK Massal

Kategori: Human Capital & Talent Management

#headhunter #phk massal #talenta #budaya perusahaan #jejaring #talenta pasif

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait