Penyebab Kena Ghosting HRD saat Melamar Kerja dan Cara Menyikapinya

Penyebab Kena Ghosting HRD saat Melamar Kerja dan Cara Menyikapinya

Penyebab Kena Ghosting HRD saat Melamar Kerja dan Cara Menyikapinya. Ghosting, terutama dalam dunia rekrutmen, bisa menjadi pengalaman sulit baik bagi perekrut maupun pencari kerja. Dalam artikel ini, kita akan membahas strategi dan tips untuk menghadapi ghosting selama proses rekrutmen dari sisi pencari kerja.

Ghosting dalam rekrutmen adalah ketika seorang kandidat atau perusahaan tiba-tiba menghentikan komunikasi tanpa pemberitahuan. Ini bisa terjadi setelah wawancara atau penawaran pekerjaan.

Fenomena ghosting bukan hanya terjadi pada hubungan dengan pasangan atau teman. Tanpa disadari, fenomena ini juga terjadi di dunia pekerjaan, khususnya yang dialami oleh pelamar kerja.

Contoh ghosting yang dimaksud, yaitu kala HRD menyatakan akan memberikan kabar kepada pelamar terkait lamaran pekerjaan yang diajukan. Namun terkadang hingga waktu yang lama, HRD belum juga memberikan kabar apakah sang pelamar diterima atau ditolak untuk posisi yang dilamarnya.

Padahal, jika pun kabar yang disampaikan adalah belum diterima, itu tidak apa-apa. Bahkan, pelamar kerja lebih memilih kabar kurang baik tersebut daripada tidak menerima kabar sama sekali.

Penyebab Lamaran Kerja di Ghosting HRD

1. Perusahaan Telah Merekrut secara Internal

Kamu sudah mengirimkan surat lamaran dan CV dengan pengalaman bagus, tetapi kok tidak dipanggil wawancara ya? Hm, jangan berkecil hati, mungkin pihak perusahaan sudah merekrut karyawan baru secara internal.

Bukan tentang orang dalam, tetapi terkadang perusahaan melakukan ini karena mereka menemukan karyawan lain memiliki potensi bagus jika ditempatkan di posisi tersebut.

2. CV Tidak Menarik atau Tidak Terstruktur dengan Baik

CV yang tidak menarik atau sulit dipahami dapat menjadi penghalang utama kamu untuk dipanggil ke tahap wawancara.

Jika informasi kunci tentang pengalaman kerja, keterampilan, atau pendidikan tidak terstruktur dengan baik, perekrut mungkin kesulitan membaca dan menilai rekam jejak kamu. Jadi pastikan untuk menyusun CV secara rapi, menonjolkan prestasi, dan memberikan informasi dengan jelas.

Baca :   Pendekatan Human-Centric dalam Merekrut Karyawan

3. Tidak Sesuai Kualifikasi

Salah satu alasan utama kandidat tidak dipanggil wawancara adalah kualifikasi yang tidak sesuai. Sebuah posisi pekerjaan biasanya memiliki persyaratan khusus. Jika kandidat tidak memenuhi sebagian besar atau seluruhnya, kemungkinan besar CV mereka akan diabaikan.

Oleh karena itu, penting bagi kamu memastikan bahwa kualifikasimu sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.

4. Kurangnya Kelengkapan Dokumen Pendukung

Kandidat yang tidak melampirkan dokumen pendukung atau referensi yang relevan dengan lamaran mereka mungkin akan dilewatkan.

Perekrut sering mencari bukti konkret tentang pencapaian dan keterampilan kandidat. Kandidat seharusnya melampirkan semua dokumen pendukung yang dapat memperkuat aplikasi mereka.

5. Kandidat Tidak Cocok dengan Budaya Perusahaan

Penyebab lamaran kerja tidak dipanggil lainnya adalah kemungkinan kamu tidak cocok dengan nilai-nilai dan gaya kerja perusahaan tersebut. Padahal kesesuaian budaya perusahaan adalah faktor penting dalam proses perekrutan.

Guna menghindari hal demikian, kamu perlu melakukan riset mendalam tentang budaya perusahaan dan mencoba menonjolkan bagaimana nilai-nilai dan keterampilanmu sejalan dengan atmosfer perusahaan.

6. Kesalahan dalam Aplikasi Online

Terkadang, kandidat tidak dipanggil untuk wawancara karena kesalahan teknis atau administratif dalam mengisi aplikasi online. Mungkin saja ada kelalaian atau kesalahan penulisan yang membuat aplikasimu tidak lolos seleksi awal.

Jadi, pastikanlah semua informasi diisi dengan benar sebelum mengirimkannya.

7. Kandidat Overqualified

Kadang-kadang, kandidat tidak dipanggil untuk wawancara karena dianggap overqualified. Artinya, kualifikasi dan pengalaman kamu melebihi persyaratan posisi yang dilamar.

Jika hal itu terjadi, perekrut mungkin khawatir bahwa kamu akan merasa tidak puas atau cepat bosan dengan pekerjaan tersebut. Sehingga kamu perlu menjelaskan dengan jelas bagaimana kamu melihat posisi ini sebagai langkah yang sesuai dengan perkembangan karirmu, dan bagaimana kamu dapat memberikan kontribusi maksimal meskipun memiliki pengalaman yang lebih tinggi.

Baca :   Mengatasi Kelelahan Digital (Digital Fatigue)

8. Kesalahan Komunikasi Selama Proses Seleksi Awal

Kesalahan dalam komunikasi, seperti jawaban yang kurang jelas atau kurang rinci selama seleksi awal, dapat memberikan kesan negatif kepada perekrut. Oleh karenanya kamu perlu berlatih menjawab pertanyaan umum dan menyusun komunikasi yang jelas dan efektif sepanjang proses rekrutmen.

Cara mengatasi di ghosting HRD

Pertanyaannya, cara apa yang harus dilakukan jika setelah 2 minggu kamu belum menerima kabar dari HRD? Jangan panik, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba!

1. Mengganti Format CV

Masih ingat alasan pertama HRD ghosting lamaran kamu? Ya, betul sekali! Jumlah CV yang diterima recruiter yang sangat banyak dari setiap iklan lowongan pekerjaan, apalagi jika kamu melamar di perusahaan besar yang memiliki banyak peminat. Ada kemungkinan jika CV-mu tidak dibaca. Lalu, harus bagaimana ya?

Beberapa perusahaan menggunakan aplikasi ATS (Applicant Tracking System) untuk menyeleksi CV yang cocok dengan kualifikasi. Application Tracking System adalah aplikasi penyaring kandidat berdasarkan persamaan kata kunci yang tertera di CV dan lowongan pekerjaan. Setelah CV diterima, ATS mengirimkan balasan otomatis ke email kandidat untuk memberi tahu bahwa lamaran sedang diseleksi.

2. Follow up hasil interview ke HRD

HRD akan maklum jika kamu menanyakan status kejelasan kepada mereka setelah 2 minggu berlalu. Jadi, tidak perlu merasa sungkan atau takut untuk menghubungi duluan, ya. Sebelum bertanya, pastikan kamu menyusun kalimat dengan baik dan sopan. Di bawah ini contoh cara follow up hasil interview atau lamaran kerja.

Menanyakan status lamaran kerja menunjukkan tanda bahwa kamu benar-benar serius dan tertarik dengan posisi tersebut. Kirim pesan di hari kerja melalui email atau WhatsApp. Tetapi, jangan mengirim pesan secara terus-menerus. Kamu bisa memberi jeda 2-3 hari untuk menunggu HRD membalas pesanmu.

Baca :   Ada Apa dengan Brown Nosing?

3. Introspeksi diri

Bagaimana jika HRD tak kunjung membalas pesan padahal status WhatsApp-nya online? Apakah ini tanda-tanda ghosting? Mungkin jawabannya iya. Namun, yang perlu kamu lakukan adalah introspeksi diri. Apakah kamu benar-benar memenuhi kualifikasi?

Terkadang, ada kandidat yang asal melempar jala. Mereka sebenarnya tidak tahu posisi apa yang sedang dilamar. Tidak peduli apakah background pendidikan atau pengalamannya cocok dengan jobdesc yang dicantumkan. Kalau sudah begini, bisa jadi HRD benar-benar nge-ghosting kamu.

Jika demikian, maka selanjutnya kamu perlu melamar pekerjaan dengan lebih sungguh-sungguh. Baca dan pahami job description serta requirements yang diminta. Jika sesuai dengan kemampuan dan background kamu, posisi tersebut bisa dilamar.

4. Move on!

Banyak ikan di laut, tapi setiap ikan punya umpan yang berbeda. Artinya, kamu harus sadar bahwa masih banyak pekerjaan di luar sana, tetapi dengan persyaratan yang bermacam-macam. Siapkan dirimu dengan skill yang dibutuhkan industri saat ini. Mulai rombak CV, berlatih wawancara, dan move on!

Mencari pekerjaan sama seperti mencari pasangan hidup. Tak terhitung lika-liku dan proses panjang yang harus dihadapi. Semoga artikel ini Penyebab Kena Ghosting HRD saat Melamar Kerja dan Cara Menyikapinya bisa menjawab kegundahanmu tentang HRD yang suka ghosting.

#ghosting

#ghosting hrd

#ghosting dunia kerja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait