Budaya kerja Jepang

Semangat Etos Budaya Kerja Jepang Yang Bisa Kamu Terapkan

Budaya kerja Jepang pada awalnya muncul saat para pelajar asli Jepang belajar ke luar negeri. Salah satunya adalah belajar ke Cina untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan sistem dalam penulisan karakter. Dari situlah, para pelajar Jepang mulai meneladani kerja keras orang luar negeri.

Kamu mungkin melihat bahwa masyarakat Jepang adalah masyarakat dengan etos kerja baik dan penuh etika.

Bahkan, hal tersebut sering kita lihat di restoran-restoran Jepang di Indonesia. Mengucapkan salam dan bahasa tubuh hormat lainnya merupakan kebiasaan yang sangat ditekankan oleh bisnis dengan budaya Jepang.

Kerja keras para pelajar Jepang ini dibuktikan dengan adanya penemuan kertas dan pengobatan tradisional. Adanya penemuan tersebut semakin membuat masyarakat ingin tahu dan ingin bekerja lebih keras agar tidak tertinggal. Sampai tiba waktunya Perang Dunia 1, kaisar Jepang memerintah armada militer untuk bekerja keras mempertahankan negara.

Budaya Kerja Jepang yang Harus Diketahui

Konsep budaya kerja di Jepang perlu diketahui untuk menambah pengetahuan. Selain itu, konsep budaya kerja juga akan sangat membantu saat ada kesempatan bekerja dengan orang Jepang. Berikut ini adalah budaya kerja di Jepang yang harus diketahui.

1. Rasa Disiplin yang Tinggi

Budaya kerja di Jepang terkenal dengan perfeksionis dan kedisiplinan. Hal tersebut memang terkesan kaku, namun budaya tersebut membuat jadwal kerja tertata dengan rapi. Waktu bekerja pun juga dihitung dengan teliti. Jadi, jangan sampai menyepelekan waktu saat bekerja dengan orang Jepang. Sekali mendapat image jelek, akan sulit untuk mengembalikan kepercayaan.

Baca :   Talent Drain: Saat Bintang Memutuskan Hengkang

2. Bekerja Dengan Detail

Melakukan pekerjaan dengan detail juga termasuk budaya kerja Jepang. Masyarakat Jepang selalu memperhatikan pekerjaan yang sering dianggap orang lain tidak penting. Karena budaya inilah, barang-barang yang diproduksi Jepang memiliki kualitas yang bagus.

3. Berdedikasi Tinggi

Dalam melakukan pekerjaan, masyarakat Jepang selalu bersikap totalitas dan berdedikasi tinggi. Bahkan, masyarakat Jepang biasanya memulai pekerjaan 30 menit sebelum jam kerja untuk mempersiapkan semua kebutuhan kerja. Kerennya lagi, masyarakat Jepang tidak menunda waktu untuk bekerja. Hal tersebut membuat pekerjaan selalu tepat waktu.

4. Sistem Kerja Senior – Junior yang Positif

Dalam sistem kerja yang diterapkan perusahaan Jepang, masih ada penerapan budaya senior dan junior yang kental. Namun makin ke sini, budaya ini makin terasa menipis keberadaanya. Adanya sistem senioritas ini dapat mengajarkan para junior rasa hormat terhadap atasan, senior bahkan tamu. Salah satu contohnya adalah dengan menggunakan bahasa yang sopan saat berkomunikasi. Dalam hal senioritas, para junior mempunyai hal untuk diajari oleh senior.

5. Tidak Membedakan Pekerjaan

Tidak membedakan pekerjaan juga termasuk salah satu budaya kerja Jepang. Jadi saat bekerja di Jepang, setiap orang harus siap untuk melakukan segala jenis pekerjaan. Bahkan, harus siap untuk melakukan pekerjaan yang tidak disukai juga. Karena budaya kerja ini, banyak orang yang tidak meremehkan segala jenis pekerjaan.

6. Kebiasaan Lembur

Lembur menjadi budaya yang sangat erat dengan pekerja Jepang. Kebiasaan lembur dilakukan oleh sebagian besar pekerja Jepang. Sistem kerja masyarakat Jepang adalah berangkat di awal waktu dan pulang paling akhir. Budaya kerja ini tidak sepenuhnya baik. Bahkan, pemerintah Jepang pun membuat aturan untuk mengurangi jam lembur.

Baca :   Pendekatan Human-Centric dalam Merekrut Karyawan

Konsep Etos Kerja di Jepang yang Bisa Ditiru

Masyarakat Jepang terkenal dengan etos kerja yang baik dan penuh etika dalam setiap pekerjaan. Etos kerja masyarakat Jepang ini bisa ditiru dan diterapkan dalam melakukan pekerjaan. Berikut ini adalah konsep etos kerja yang bisa ditiru.

1. Kaizen

Etos kerja yang pertama adalah kaizen yang berarti sebuah pengembangan dan perbaikan yang dilakukan berulang-ulang. Konsep ini bisa diterapkan tidak hanya dalam pekerjaan saja, konsep kaizen juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsep kaizen ini mengajarkan masyarakat untuk berkomitmen dengan waktu.

Cara menerapkan konsep kaizen juga cukup mudah. Pertama, lakukan identifikasi terhadap waktu yang terbuang percuma. Setelah itu, lakukan langkah kecil untuk membuat waktu lebih efektif dan efisien. Terakhir, cobalah mengevaluasi langkah yang telah dibuat dan teruslah perbaiki.

2. Bushido

Konsep bushido termasuk salah satu etos kerja yang terkenal dalam budaya kerja Jepang. Bushido berarti prinsip seperti seorang ksatria. Konsep bushido ini juga relevan dengan dunia modern seperti sekarang. Cara menerapkan konsep ini bisa dilakukan dengan menghargai rekan kerja, setia pada pekerjaan, dan optimis dalam melakukan sesuatu.

3. Meishi Kokan

Konsep meishi kokan merupakan konsep etos kerja yang dilakukan dengan menukar kartu nama. Umumnya, setiap orang harus menerima kartu nama menggunakan kedua tangan. Lalu, baca informasi kartu nama dengan detail dan ulangi informasi tersebut untuk konfirmasi. Terakhir, letakkan kartu nama di meja agar bisa dijadikan acuan saat membahas perihal bisnis.

Baca :   Berjaya Tanpa PHK: Belajar dari Silver Queen

4. Keishan

Etos kerja keishan hampir sama dengan kaizen. Konsep ini mementingkan perubahan dan peningkatan dalam setiap pekerjaan. Fokus keishan terletak pada inovasi, kreativitas, dan produktivitas. Untuk menerapkan konsep ini, sebaiknya carilah teman kerja yang berpikiran sama dan terus mencari inspirasi.

5. Ganbatte

Konsep ganbatte dalam etos kerja Jepang diartikan sebagai tetap semangat dan melakukan yang terbaik. Konsep ini muncul karena semangat masyarakat Jepang yang tertanam sejak kecil. Untuk menerapkan konsep ini, lakukan dengan mempunyai mimpi besar dan mengejar mimpi tersebut dengan perjuangan yang berarti.

Itulah ulasan lengkap terkait budaya kerja Jepang beserta sejarah awal dan pandangan orang. Ada juga etos kerja di Jepang yang bisa ditiru. Karena penerapan dari budaya kerja dan etos kerja tersebut, tidak heran jika masyarakat Jepang sangat profesional dalam setiap pekerjaan. Semoga dapat menambah wawasan dan dapat diteladani!

Kategori : Corporate Culture

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait