Transformasi sektor pariwisata dan aviasi Indonesia memasuki babak baru dengan kehadiran InJourney sebagai holding company Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Didirikan sebagai bagian dari strategi pemerintah untuk memperkuat sinergi antarentitas dan mengoptimalkan pengelolaan aset di sektor ini, InJourney menjalani perjalanan penting. Perjalanan tersebut menjadi cerminan upaya menyeluruh dalam memodernisasi industri pariwisata nasional.
Dari Sejarah Panjang Menuju Holding Company Modern
InJourney, atau PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)—disingkat Aviata—memiliki akar sejarah yang panjang. Awalnya bernama PT Survai Udara Penas (Persero), perusahaan ini telah hadir sejak Indonesia merdeka. Namun tonggak penting terjadi pada tahun 2021, ketika pemerintah resmi menunjuk Aviata sebagai holding BUMN Pariwisata dan Pendukung.
Di bawah naungan InJourney, tergabung sejumlah entitas strategis seperti PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Hotel Indonesia Natour, PT Sarinah. Selain itu, terdapat juga pengelola destinasi budaya seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Taman Wisata Candi Ratu Boko. Transformasi ini bukanlah proses instan, melainkan hasil dari kajian mendalam dan langkah strategis lintas sektor.
Menjawab Tantangan, Merancang Masa Depan
Diluncurkan secara resmi oleh Joko Widodo, Presiden ketujuh Indonesia, pada Januari 2022, InJourney lahir di tengah keterpurukan sektor pariwisata akibat pandemi Covid-19. Namun melalui strategi komprehensif dan kolaborasi antarunit usaha holding company, InJourney mampu bangkit dan bahkan mencetak prestasi.
InJourney mengelola portofolio layanan terpadu melalui sub-unit seperti InJourney Airports, InJourney Retail, InJourney Hospitality, InJourney Destination Management, InJourney Tourism Development, dan InJourney Aviation Services. Pendekatan ini menjadikan perusahaan sebagai tourism orchestrator—penata dan penggerak utama industri pariwisata Indonesia.
Panggung Global untuk Pariwisata Nusantara

Selama dua tahun terakhir, InJourney sukses menyelenggarakan berbagai event internasional bergengsi: mulai dari Aquabike Jetski World Championship dan F1 Powerboat di Danau Toba, Porsche Sprint Challenge, Asia Road Racing Championship, hingga MotoGP di Mandalika. Tidak hanya itu, InJourney juga mendukung suksesnya KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, mengukuhkan perannya dalam diplomasi pariwisata Indonesia.
Tak berhenti pada penyelenggaraan acara, InJourney turut melakukan revitalisasi ikon pariwisata nasional seperti Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Sarinah, serta memperkuat positioning spiritual tourism di Borobudur dan Prambanan.
Restrukturisasi: Lebih dari Sekadar Penyatuan
Transformasi InJourney mencakup pembentukan dua sub-holding company baru di bidang aviasi, yakni InJourney Airports dan InJourney Aviation Services. Melalui penggabungan PT Angkasa Pura I dan II menjadi PT Angkasa Pura Indonesia, InJourney kini mengelola 37 bandara komersial yang melayani lebih dari 170 juta penumpang per tahun—menjadikannya salah satu operator bandara terbesar di dunia.
Langkah ini memperkuat efektivitas pengelolaan dan mempercepat pengambilan keputusan strategis. Selain itu, InJourney turut mendukung pengembangan Lima Destinasi Super Prioritas sesuai arahan pemerintah, sambil menjaga standar tata kelola yang tinggi dan komunikasi publik yang transparan.
Indikator Kinerja: Dari Rugi ke Laba, Dari Tidak Dinilai ke Tertinggi
Transformasi yang dilakukan InJourney mulai membuahkan hasil nyata. Pada 2023, perusahaan berhasil mencetak laba sebesar Rp 1,1 triliun, membalikkan posisi kerugian Rp 993 miliar pada tahun sebelumnya. Di tahun 2024, InJourney memperoleh peringkat kredit AAA, pencapaian yang mencerminkan stabilitas keuangan dan kredibilitas tinggi di mata investor.
Dalam hal tata kelola, InJourney mendapat predikat “informatif” dari Komisi Informasi serta mencapai kepatuhan penuh dalam pelaporan LHKPN—dua indikator penting transparansi dan akuntabilitas perusahaan.
Holding Company: Model Baru untuk Masa Depan

Transformasi menjadi holding company tidak hanya berarti perubahan struktur, melainkan juga perubahan peran. InJourney kini bukan hanya pengelola aset, tetapi juga katalisator kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, komunitas lokal, dan wisatawan. Ini adalah model baru pengelolaan BUMN—lebih strategis, terintegrasi, dan berbasis penciptaan nilai (value creation).
Struktur holding memungkinkan konsolidasi sumber daya, penyelarasan arah strategis, manajemen risiko yang lebih baik, serta efisiensi dalam pengambilan keputusan. InJourney adalah contoh konkret bagaimana transformasi terencana mampu mendorong pertumbuhan dan daya saing. Hal ini berlaku bahkan di sektor yang terdampak berat oleh krisis global.
Holding Company: Model Baru untuk BUMN Masa Depan
Transformasi menjadi holding company tidak hanya berarti perubahan struktur, melainkan juga perubahan peran. InJourney kini bukan hanya pengelola aset, tetapi juga katalisator kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, komunitas lokal, dan wisatawan. Ini adalah model baru pengelolaan BUMN—lebih strategis, terintegrasi, dan berbasis penciptaan nilai (value creation).
Struktur holding company memungkinkan konsolidasi sumber daya, penyelarasan arah strategis, manajemen risiko yang lebih baik, serta efisiensi dalam pengambilan keputusan. InJourney adalah contoh konkret bagaimana transformasi terencana mampu mendorong pertumbuhan dan daya saing, bahkan di sektor yang terdampak berat oleh krisis global.
Menatap Masa Depan dengan Optimisme
Perjalanan InJourney masih panjang, namun fondasi yang diletakkan saat ini menjadi pijakan kuat untuk masa depan. Dengan pendekatan kolaboratif, tata kelola yang transparan, dan strategi yang adaptif, InJourney siap menjawab tantangan sekaligus membuka peluang baru bagi pariwisata Indonesia. Transformasi ini bukan semata langkah administratif, tetapi gerakan besar menuju industri pariwisata nasional yang tangguh, berkelas dunia, dan inklusif.
InJourney #Holding Company Pariwisata #Transformasi BUMN #value creation #Tata kelola perusahaan #transformasi model bisnis
keyword: holding company
meta deskripsi: Transformasi pariwisata dan aviasi Indonesia memasuki babak baru lewat InJourney sebagai holding company BUMN terdepan.