Bagaimana Mempersiapkan Career Switch atau Shifting Career

Career Pathing : Menyediakan Jalur Karier yang Jelas untuk Kandidat

Career Pathing : Menyediakan Jalur Karier yang Jelas untuk Kandidat. Di era persaingan super sekarang ini, perusahaan tidak hanya bersaing untuk menguasai pasar, tetapi juga merekrut serta mempertahakan talenta terbaik. Hal ini wajar lantaran agar dapat bersaing, perusahaan harus memiliki kualitas manusia yang andal. Salah satu cara untuk memikat serta mempertahankan talenta unggul adalah jalur karier yang jelas atau career pathing.

Apa itu career pathing? Career pathing adalah penyediaan peta jalur karier yang jelas kepada karyawan dan kandidat, menjelaskan posisi atau peran apa saja yang dapat mereka capai di masa depan, serta keterampilan dan kompetensi yang perlu dikembangkan.

Selama ini, jika berbicara tentang karier, yang muncul dalam pikiran banya orang adalah promosi. Padahal, tidak selalu demikian. Karyawan bisa saja pindah ke peran dengan keterampilan berbeda, namun posisinya sejajar. Jalur karier juga bisa mencakup rotasi pekerjaan, perpindahan fungsi lintas departemen, dan peluang untuk bekerja di negara lain.

Career Pathing : Menyediakan Jalur Karier yang Jelas untuk Kandidat

Career pathing berguna bagi perusahaan. Apa sajakah gunanya? Pertama, mencegah hengkangnya para talenta unggul. Hal ini lantaran dengan career path yang jelas, karyawan memperoleh peluang untuk berkembang serta merasa dihargai. Jika demikian, karyawan akan betah bekerja di perusahaan yang sekarang serta tak ingin pergi.

Kedua, memfasilitas tujuan pribadi karyawan. Motivasi kerja karyawan meningkat apabila mereka memahami langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan pribadi mereka.

Baca :   Peran Digital Badge dalam Meningkatkan Kredibilitas Keterampilan Kandidat

Ketiga, memikat talenta unggul. Talenta unggul berminat bekerja di perusahaan yang punya program pengembangan karier yang transparan. Program ini tentunya harus dijalankan secara konsisten.

Keempat, mengenmbangkan kompetensi karyawan yang ada. Termasuk mempersiapkan karyawan untuk menjalankan peran penting di masa depan. Hal ini lebih efisien dibandingkan harus terus-menerus merekrut talenta dari luar, yang memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Apa yang dilakukan IBM bisa menjadi contoh. Raksasa kmputer dan Teknologi informasi ini IBM mendorong karyawan untuk mengeksplorasi peran internal melalui lowongan pekerjaan dan program rotasi. Mereka menawarkan program “Career Reboot” untuk membantu karyawan beralih ke peran baru, terutama di bidang yang banyak diminati seperti AI, komputasi awan, dan keamanan siber.

Kelima, memudahkan perencanaan suksesi, terutama untuk posisi-posisi strategis. Kerap terjadi, posisi strategis kosong dalam waktu lama tatkala ada eksekutif atau karyawan kunci hengkang dari perusahaan. Tentunya, ini menghambat perkembangan perusahaan. Dengan adanya career path, risiko ini bisa diminimalkan. Selalu ada orang yang siap mengisi posisi yang kosong.

Setelah memahami manfaat career pathing, organisasi bisa memulai langkah-langkah career pathing. Langkah ini diawali dengan memahami struktur organisasi serta peluang karier yang tersedia. Apa sajakah posisi-posisi penting yang ada perusahaan? Jalur apa sajakah yang harus dilalui karyawan agar bisa menduduki posisi penting tersebut? Jangan lupa menyelaraskan career pathing dengan visi dan misi organisasi.

Baca :   Memompa Entrepreneurship Di Tengah GIG

Berikutnya, lakukanlah asesmen kompetensi karyawan. Kompetensi dan aspirasi tiap-tiap karyawan tidaklah sama. Asesmen bertujuan membantu mengidentifikasi kompetensi karyawan saat ini berikut hal-hal yang perlu dikembangkan demi kemajuan karier.

Setelah asesmen, perusahaan perlu menyiapkan pelatihan yang sesuai. Pelatihan bisa berupa in-house training, mentorship, atau on-the-job learning. Adanya platform online membuat pelatihan menjadi lebih mudah.

Perusahaan harus memberikan informasi yang lengkap, jelas, dan transparan tentang peluang pengembangan karier kepada karyawan. Termasuk persyaratan dan ekspektasi untuk tiap-tiap posisi.

Seperti disinggung sebelumnya, tiap-tiap karyawan memiliki aspirasi kariernya masing-masing. Karena itu, dibutuhkan jalur karier yang lebih personal sesuai minat dan bakat tiap-tiap orang. Misalnya ada karyawan yang lebih menyukai hal-hal teknis ketimbang menjadi manajer. Karyawan seperti ini bisa diarahkan menjadi pakar ataiu spesialis. Sementara mereka yang berambisi duduk di jajaran pimpinan bisa diarahkan ke peran kepemimpinan. Inilah yang dilakukan oleh IBM. IBM memberi karyawan rencana pembelajaran yang dipersonalisasi, kerangka kerja karier, dan peta jalan untuk kemajuan, yang memungkinkan mereka menjelajahi berbagai jalur karier (misalnya, jalur manajemen vs. jalur keahlian teknis). Hal yang kurang lebih sama dilakukan Unilever. Di perusahaan multinasional barang konsumsi ini, karyawan dapat memilih antara mengejar jalur manajerial atau berkembang sebagai pakar fungsional, seperti di bidang pemasaran, R&D, atau keuangan. Jalur ganda ini memastikan orang berkembang di bidang minat mereka tanpa ada keharusan untuk pindah ke manajemen.

Baca :   Kecerdasan Kolektif demi Organisasi yang Transformatif

Career pathing adalah sesuatu yang bersifat dinamis. Perkembangan karyawan perlu senantiasa dipantau serta dievaluasi. Dengan demikian, dapat diketahui kendalam yang dihadapi karyawan dalam mengembangkan kariernya.

Dukungan yang tidak Maksimal

Dalam pelaksanaanya, career pathing kerap menemui sejumlah kendala. Kendala-kendala tersebut adalah dukungan yang tidak maksimal dari manajemen, anggaran dan sumber daya yang tidak cukup, dan tidak sesuainya ekspektasi karyawan dengan keinginan perusahaan.

Tidak adanya komitmen dari manajemen mengakibatkan career pathing tidak berjalan optimal. Padahal, agar berhasil guna, komitmen dari manajemen ini wajib ada.

Banyak perusahaan yang hanya punya sedikit anggaran untuk mengadakan pelatihan. Jika demikian, perusahaan dapat menjalin kerja sama dengan lembaga eksternal.

Banyak dijumpai, aspirasi karyawan tidak selaras dengan kebutuhan perusahaan. KLarena itu, perlu dicari titik temu sehingga kedua belah pihak sama-sama mendapat manfaat. Dalam hal ini, komuniksi dan dialog terbuka menjadi penting.

Career Pathing : Menyediakan Jalur Karier yang Jelas untuk Kandidat

Kategori: Human Capital & Talent Management

#career pathing #talenta #kompetensi #aspirasi #ibm #unilever

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Terkait