Elon Musk menunjuk Linda Yaccarino sebagai CEO Twitter. Menurut Musk, Yaccarino akan berfokus menangani operasi bisnis. Sedangkan Musk akan berkonsentrasi pada desain produk dan teknologi. Sebelumnya, Yaccarino menjadi eksekutif di NBCUniversal, yang bergerak dalam industri periklanan.
Musk, yang membeli kepemilikan Twitter pada musim gugur 2022 lalu, menekankan bahwa dirinya akan meletakkan jabatannya sebagai eksekutif puncak di Twitter, yang saat ini bernama X Corp. Meski demikian, sebagian besar orang yakin Musk akan tetap berperan penting dalam pengambilan keputusan strategis di Twitter.
Yaccarino, berbekal pengalamannya di dunia periklanan, bisa menjadi kunci sukses Twitter pada masa depan. Bagi Musk, sangat penting untuk memikat pengiklan, yang beramai-ramai mundur setelah kontroversi pengambilalihan Twitter oleh dirinya. Para pengiklan ini mundur agar merek mereka tidak ikut terseret pusaran kekacauan pengambialihan.
Mark DiMassimo, pendiri sekaligus Creatve Chief DiGo, mengatakan Yaccarino sukses mengintegrasikan dan mendigitalisasikan ad sales di Comcast dan NBC. Agaknya, rekam jejaknya ini menarik perhatian Musk, yang berupaya mentransfomaskan Twitter menjadi platform media yang lebih besar. Yaccarino bekerja di NBCUniversal selama hampir 12 tahun.
Masa-masa Musk di Twitter penuh kekacauan. Ia meulai hari pertamanya dengan memecat eksekutif puncak Twitter berikut sekitar 80 persen staf mereka. Ia pun mengubah sistem verifikasi platform dan telah mengurangi moderasi konten dan perlindungan terhadap penyebaran informasi yang salah.
Kita tunggu kiprah serta kontribusi Yaccarino untuk Twitter. Lebih spesifik, bagaimana ia berkreasi dan berinisiatif sehingga “keluar” dari bayang-bayang Elon Musk. Dengan kata lain, tanpa terlalu didkte oleh Musk.
Memang, keluar dari bayang-bayang orang kuat di perusahaan dapat kerap menantang. Khususnya bagi orang-orang yang sukses di tempat lama seperti Yaccaniro. Meski demikian, dengan pendekatan dan pola pikir yang tepat, hal tersebut bukannya mustahil.
Bagaimanakah caranya? Pertama, terus-meneruss mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan keahlian di berbagai bidang. Ini berlaku bagi semua, termasuk mereka yang duduk di posisi eksekutif. Ingatlah bahwa setiap perusahaan, dan juga industri, memiliki karakteristik dan tantangannya masing-masing. Oleh karenanya, sangat penting untuk mengikuti perkembangan dan tren industri.
Berikutnya adalah inisiatif. Tentunya harus panda-pandai mencari peluang dan tantangan baru. Dengan cara ini, kemampuan seseorang, termasuk kepemimpinan, akan semakin terlihat. Dengan berinisiatif, seseorang menunjukkan kemampuan serta independensinya dalam menangani tugas-tugas strategis tanpa harus bergantung pada orang-orang yang berpengaruh.
Membangun jejaring (network) secara strategis sangatlah penting. Hal ini berarti membangun hubungan erat dengan rekan kerja dan juga orang-orang penting di luar perusahaan. Networking membantu meningkatkan citra serta menciptakan koneksi mandiri, tanpa tergantung pada pengaruh orang lain. Dengan menghadiri acara-acara perusahaan, bergabung dengan organisasi profesional, serta melibatkan diri dalam berbagai diskusi, keterampilan akan lebih terasah.
Jangan lupa untuk berjuang mendapatkan pengakuan atas kontribusi dan pencapaian. Sampaikanlah kepada pemangku kepentingan (stakeholders). Intinya, upayakan agar sebanyak mungkin orang sadar akan nilai yang kita berikan pada organisasi.
Melepaskan diri dari bayang-bayang orang lain membutuhkan waktu. Kesabaran dan kegigihan menjadi kunci. Demikian pula dengan integritas dan profesionalisme. Milikilah tujuan untuk membangun identitas sendiri dan memberikan kontribusi yang berharga bagi perusahaan tanpa harus bersaing secara langsung dengan si orang kuat. ©The Jakarta Consulting Group