Reward and punishment artinya cukup penting agar karyawan dapat termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya di perusahaan. Meskipun memiliki bentuk yang berbeda, tujuan adanya reward and punishment pada intinya sama, yaitu meningkatkan rasa kepercayaan diri dan motivasi karyawan dalam bekerja. Sebagai bagian dari tim HR, Anda dapat menerapkan metode reward and punishment dalam upaya mengembangkan karyawan untuk selalu mengerahkan semua kemampuan terbaiknya untuk perusahaan.
Reward dan punishment adalah dua metode memotivasi karyawan. Tujuannya meningkatkan kinerja dan pengembangan karyawan sekaligus perusahaan.
Tujuan reward dan punishment memang sama, tapi bentuknya berbeda. Karyawan yang mendapatkan reward belum tentu memiliki tingkat motivasi yang sama dengan karyawan yang mendapatkan punishment.
Manakah yang lebih memotivasi karyawan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Pengertian Reward and Punishment
Reward adalah apresiasi perusahaan kepada karyawan berkat dedikasi, kerja keras, dan pencapaian yang telah mereka raih selama masa kerjanya.
Contoh sederhana reward adalah insentif bagi karyawan yang berhasil mencapai target penjualan dalam satu bulan. Nah, dengan reward ini, karyawan semakin termotivasi untuk bekerja, berprestasi, dan puas akan pekerjaannya.
Sementara itu, punishment artinya hukuman atau sanksi untuk karyawan dari perusahaan. Bukan tanpa sebab, pemberian punishment adalah respons perusahaan atas perilaku dan tindakan karyawan yang dinilai telah melanggar peraturan yang berlaku atau karena tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya. Bentuk punishment bisa berupa teguran lisan maupun tertulis, potong gaji, potong jatah cuti, hingga skorsing.
Pemberian punishment juga tidak boleh sembarangan, harus sesuai dengan isi dari kontrak kerja. Dengan hukuman, perusahaan berharap dapat mencegah dan mengurangi pelanggaran. Di samping itu, kedisiplinan semakin meningkat. Karyawan dipastikan selalu mematuhi peraturan dan prosedur di perusahaan.
Reward and Punishment, Mana yang Lebih Efektif untuk Karyawan?
Jawabannya terletak pada kinerja otak dan mindset karyawan dalam menghadapi dua hal ini. Apabila ingin memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik, reward dinilai lebih efektif dibandingkan punishment. Pada saat diiming-imingi reward di awal kerja, maka otak karyawan akan berusaha untuk berpikiran progresif dalam upaya mendapatkan reward saat mendapatkan hasil kerja terbaik.
Di sisi lain, pemberian punishment juga akan memberikan hasil efektif jika tujuan diberlakukannya adalah untuk mencegah karyawan mengulangi kesalahan dalam bekerja. Sama seperti reward, peringatan akan diberikannya punishment juga akan mendorong otak karyawan untuk bekerja sebaik mungkin tanpa melakukan pelanggaran. Sebisa mungkin para karyawan akan bekerja dengan performa terbaik serta sangat berhati-hati agar tidak melakukan pelanggaran.
Fungsi Reward dan Punishment
Adanya sistem reward dan punishment memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks manajemen sumber daya manusia dan pengelolaan organisasi secara umum:
1. Mendorong perilaku baik
Sistem reward dan punishment membantu mengarahkan perilaku karyawan sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi.
Melalui reward, karyawan didorong untuk mencapai hasil optimal, meningkatkan kinerja, dan berperilaku sesuai dengan harapan perusahaan.
2. Meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja
Reward yang adil dan sesuai dengan kontribusi karyawan dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.
Karyawan merasa dihargai dan diberikan imbalan yang pantas atas usaha mereka. Pada gilirannya mereka untuk bekerja lebih baik dan lebih produktif.
3. Menjaga disiplin dan taat aturan
Punishment berfungsi menjaga disiplin dan meningkatkan ketaatan terhadap aturan organisasi.
Dengan Adanya konsekuensi negatif, karyawan akan berhati-hati dalam bertindak
4. Meningkatkan retensi dan pengembangan karyawan
Selanjutnya, reward yang baik dapat membantu mempertahankan karyawan berkinerja tinggi dan berpotensi. Karyawan yang merasa dihargai dan memiliki kesempatan pengembangan karier cenderung lebih puas dengan pekerjaan mereka dan lebih nyaman di perusahaan tersebut.
5. Mendorong kompetisi sehat dan kolaborasi
Sistem reward dapat merangsang kompetisi sehat antara karyawan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Di sisi lain, punishment dapat mendorong kolaborasi dan kerja tim, karena karyawan menyadari bahwa perilaku atau keputusan yang merugikan tim atau organisasi dapat menghadapi konsekuensi negatif.
6. Menjaga keseimbangan antara reward dan punishment
Selain itu, sistem yang seimbang memastikan bahwa karyawan merasa dihargai atas kontribusi mereka, namun juga menyadari bahwa pelanggaran aturan atau perilaku yang tidak diinginkan dapat berakibat pada konsekuensi yang tidak diinginkan.
Ada banyak manfaat sistem reward dan punishment yang efektif. Mulai dari kejelasan, transparansi, konsistensi, dan pengakuan terhadap perbedaan individual dalam organisasi.
Contoh dan Jenis Reward & Punishment
Berikut adalah contoh atau jenis reward and punishment beserta penjelasannya masing-masing:
Reward
- Bonus kinerja: Diberikan kepada karyawan yang berhasil mencapai bahkan melebihi target pekerjaan yang telah ditentukan. Bonus kinerja dapat berupa tunjangan finansial, seperti bonus tahunan dalam jumlah besar, hingga bonus pengerjaan proyek tertentu yang berhasil ditanganinya.
- Kenaikan gaji: Siapa yang tidak ingin gajinya naik terus? Nah, karyawan yang berkinerja baik dan konsisten, akan diberikan kenaikan gaji sebagai bentuk reward. Kenaikan gaji ini bisa diberikan secara berkala, diputuskan karena penilaian kinerja yang baik atau setelah mencapai prestasi tertentu.
- Penghargaan non-finansial: Selain berbentuk finansial, reward non-finansial juga penting untuk memotivasi karyawan. Perusahaan memberikan penghargaan misalnya dalam bentuk sertifikat, pengakuan publik, atau fasilitas premium yang semakin membuat karyawan merasa diakui keberadaan dan prestasinya.
- Peluang pengembangan karier: Dalam upaya mengembangkan karyawan dan organisasinya, tugas HRD menyelenggarakan pelatihan atau pengembangan keterampilan untuk karyawannya. Peluang karier terus dikembangan dengan mengikutsertakan karyawan dalam proyek-proyek strategis dan mempercayakan mereka untuk mengisi posisi pekerjaan yang lebih tinggi.
Punishment
- Teguran lisan dan teguran tertulis: Perusahaan dapat memberikan teguran lisan atau tertulis kepada karyawan yang melakukan jenis pelanggaran ringan. Tujuan diberikan teguran ini untuk memperingatkan dan menyadarkan karyawan atas pelanggaran yang telah diperbuat, sehingga harapannya karyawan dapat merubah perilakunya.
- Penundaan kenaikan gaji: Perusahaan juga dapat memutuskan untuk menunda kenaikan gaji apabila karyawan tidak mencapai standar kinerja yang ditetapkan atau melakukan pelanggaran tertentu. Sanksi penundaan gaji naik dapat mendorong karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka menjadi lebih baik.
- Pemindahan atau mutasi jabatan: Seorang karyawan bisa saja dikenakan pemindahan jabatan apabila ia melakukan pelanggaran berat atau tindakan yang merugikan bisnis. Bentuk punishment ini menunjukkan bahwa pelanggaran yang diperbuat karyawan bersangkutan tidak dapat ditoleransi oleh perusahaan.
- Pemutusan hubungan kerja: PHK menjadi keputusan terakhir yang diambil apabila karyawan melakukan pelanggaran serius dan berulang kali melanggar. Dengan adanya PHK, mengartikan bahwa tindakan tegas perusahaan tersebut adalah konsekuensi berat dari pelanggar aturan yang merugikan perusahaan.
Nah, itulah beberapa ulasan terkait contoh reward dan punishment untuk karyawan. Seperti yang dikatakan sebelumnya, metode reward and punishment ini diterapkan di dunia kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan di dalam suatu perusahaan.
Kebijakan pemberian reward dan punishment sepenuhnya bergantung pada karyawan karena menyangkut hubungan dengan karyawan di dalamnya.
#reward karyawan
#punishment karyawan