Buku ini menggambarkan lanskap kompleks tantangan ekonomi dan geopolitik yang dihadapi Indonesia, mencakup perang dagang AS-China, perlambatan ekspor, dan ketegangan di beberapa wilayah dunia. Buku ini menyoroti peran kunci diplomasi ekonomi dalam menghadapi kondisi ini, dengan Presiden Joko Widodo menetapkan enam langkah strategis, mulai dari penguasaan pasar domestik hingga dorongan pada ekonomi 4.0. Pandemi Covid-19 memberikan dorongan untuk kegiatan ekonomi virtual, yang kemudian diantisipasi akan berlanjut pasca-pandemi. Buku ini mencerminkan upaya pemerintah Indonesia untuk meningkatkan profil negara, mendukung kesejahteraan masyarakat, dan menanggapi dampak pandemi melalui diplomasi ekonomi yang terencana. Dalam mengejar visi menjadi kekuatan ekonomi global, buku ini menekankan pentingnya infrastruktur diplomasi, termasuk peran kunci sumber daya manusia, infrastruktur fisik, teknologi, dan transformasi digital. Presiden Joko Widodo mengamanahkan para duta besar sebagai duta investasi dan ekspor, menandai langkah konkret dalam memperkuat diplomasi ekonomi. Buku ini bertujuan untuk menyajikan pembaca dengan pemahaman praktis tentang diplomasi ekonomi, termasuk hubungannya dengan geopolitik dan geoekonomi, serta merinci peran diaspora dan keterampilan negosiasi sebagai elemen kunci keberhasilan dalam diplomasi ekonomi. Konsep JCG C.A.L.M. (Communication, Advocacy, Lobbying, Mediation)dihadirkan sebagai pendekatan tambahan untuk mendukung praktik berdiplomasi.