CORPORATE CULTURE IN STATED OWNED ENTERPRISES

Budaya Manajer di seluruh BUMN harus menghadapi tantangan multi generasi dan pembentukan perusahaan induk. Budaya di lingkungan BUMN harus menjadi faktor pemersatu meskipun terdapat perbedaan generasi. Pembentukan perusahaan induk menciptakan tantangan, yang meliputi keragaman budaya di antara anak perusahaan serta keragaman iklim bisnis.

Memahami tantangan tersebut, 20 persen responden menganggap bahwa budaya yang ada saat ini sudah tidak sesuai lagi dengan strategi perusahaan, 53 persen menganggapnya masih relevan meskipun perlu penyesuaian. Sekitar 20 persen responden berpendapat bahwa budaya yang ada saat ini masih relevan dan mampu mendukung strategi pertumbuhan. Tujuh persen responden berpendapat bahwa budaya yang ada saat ini sudah tidak relevan lagi.

Menurut 69% responden, integritas merupakan nilai yang paling dibutuhkan di BUMN, diikuti oleh inovasi (19%) dan profesionalisme (12%).

52% responden menyebutkan bahwa eksekutif puncak adalah pihak yang memiliki tanggung jawab terbesar dalam mengimplementasikan program budaya, diikuti oleh sumber daya manusia (33%), tim budaya, seluruh unit, dan pemangku kepentingan lainnya (masing-masing 5%).

Mengenai kesenjangan generasi, 50 persen responden berpendapat bahwa meskipun kesenjangan generasi dapat menimbulkan masalah, namun hal tersebut dapat diatasi dengan cepat. Sebanyak 13% responden percaya bahwa kesenjangan yang ada tidak akan menimbulkan masalah. 12 persen responden percaya bahwa masalah yang tidak terselesaikan muncul karena adanya kesenjangan generasi. Tujuh persen responden percaya bahwa mengelola kesenjangan diperlukan untuk memacu antusiasme di antara karyawan non-milenial.

Apa yang harus dilakukan untuk mengatasi kesenjangan generasi ini? 37 persen responden menekankan perlunya mengubah nilai-nilai ke arah perilaku multi generasi yang lebih disukai. Sebanyak 37 persen lainnya memilih untuk memperkuat budaya organisasi, sementara 26 persen memilih kepemimpinan yang tepat.

Teladan dan kepemimpinan merupakan faktor kunci utama yang berkontribusi terhadap keberhasilan budaya organisasi, menurut 68 persen responden. Sebanyak 6 persen memilih teladan dan komunikasi; 6 persen untuk kepemimpinan dan komunikasi; 6 persen untuk sistem, prosedur, dan kepemimpinan; 7 persen untuk sistem, prosedur, serta penghargaan dan hukuman, dan 7 persen untuk sistem dan prosedur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Survey